Paus Fransiskus Bertemu dengan Warga yang Hidup dalam Kemiskinan di Marseille

103
Paus Fransiskus tertawa bersama Misionaris Cinta Kasih.

HIDUPKATOLIK.COM – Paus Fransiskus memulai hari keduanya di Marseille dengan pertemuan dengan orang-orang yang menghadapi kesulitan keuangan dan pertemuan singkat dengan Wakil Presiden Komisi Eropa, Mr. Margaritis Schinas.

Pada Sabtu (23/9) pagi, Paus Fransiskus mengadakan pertemuan singkat dengan Mr Margaritis Schinas, Wakil Presiden Komisi Eropa, di Kediaman Uskup Agung di Marseille.

Ia juga bertemu dengan beberapa orang yang bekerja di berbagai organisasi penyelamatan migran yang melintasi Laut Mediterania.

Paus Fransiskus berjabat tangan dengan Margaritis Schinas, Wakil Presiden Komisi Eropa.

Setelah itu, ia pergi ke kediaman Misionaris Cinta Kasih, yang terletak di Saint-Mauront, yang dianggap sebagai lingkungan termiskin di Perancis.

Berbicara kepada para suster dan beberapa orang yang menghadapi kesulitan keuangan, Paus Fransiskus mendorong semua orang untuk mengatasi perbedaan politik, sosial, atau agama untuk membangun persaudaraan.

“Persaudaraan mempersatukan kita,” kata Paus. “Hidup sebagai saudara adalah suatu tindakan yang bersifat kenabian. Di luar semua perbedaan agama atau politik, kita adalah saudara dan saudari.”

Paus Fransiskus memegang jaket pelampung.

Menurut Suster Crosvita, salah seorang Misionaris yang melayani di fasilitas tersebut, dapur umum menyajikan makan siang untuk sekitar 250 orang setiap hari, kecuali hari Kamis, hari istirahat mereka.

Ketika ditanya mengapa dia dan saudari-saudarinya melaksanakan misi mereka demi kepentingan orang miskin, Sr. Crosvita menjawab dengan sederhana, “Untuk melihat Kristus dalam diri orang lain, dalam diri siapa pun yang kita temui.”

Martabat dan migrasi

Paus telah melakukan perjalanan ke kota tersebut untuk mengambil bagian dalam penutupan Pertemuan Mediterania, yang mengumpulkan sekitar 70 uskup dan 120 kaum muda dari seluruh wilayah.

Beberapa orang menyambut Paus.

Diadakan setiap tahun, Pertemuan ini bertujuan untuk menyoroti isu migrasi dan perlunya Gereja dan para pemimpin sipil untuk mengakui martabat manusia yang melekat, bahkan jika mereka terpaksa meninggalkan tanah air mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Paus Fransiskus mengakhiri pertemuan selama seminggu pada hari Sabtu, sebelum merayakan Misa di Marseille dan kembali ke Roma. **

Devin Watkins (Vatican News)/Frans de Sales

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini