Angkringan Silaturahim Seniman Budayawan Semarang

184
Peserta "Angkringan Silaturahim Seniman Budayawan Semarang: Merti Budaya Serasi" berfoto bersama. (Dok. Panitia)

HIDUPKATOLIK.com – SEJAK pukul 15.00 WIB halaman pastoran dan Gereja Kristus Raja Ungaran – Keuskupan Agung Semarang (KAS) sudah ditandai kesibukan Orang Muda Katolik (OMK) yang menata dekorasi untuk persiapan acara “Angkringan Silaturahim Seniman Budayawan Semarang: Merti Budaya Serasi”. Acara dalam rangka mewujudkan peradaban kasih bagi masyarakat yang sejahtera, bermartabat dan beriman apa pun agamanya ini diselenggarakan oleh Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Komisi HAK KAS) didukung oleh Dewan Kesenian Kabupaten Semarang dan berlangsung di halaman Gereja Kristus Raja Ungaran, Sabtu, 25/3.

Acara diawali dengan Misa Inkulturasi pada pukul 17.00. Anak-anak remaja dan orang muda serta dewasa Paroki Ungaran yang bergabung dalam Komunitas Seni Karawitan “Chandra Kirana” menyemarakkan liturgi Ekaristi sore itu. Iringan gamelan dengan gaya Bali, Jawa dan Sunda mewarnai suasana liturgi Ekaristi yang dipersembahkan oleh Ketua Komisi HAK KAS Romo Aloys Budi Purnomo.

Sesudah Perayaan Ekaristi, Kelompok Drumben TK Theresia Mardi Rahayu Ungaran langsung menyambut umat yang keluar dari gereja. Suasana amat semarak. Umat kelihatan begitu antusias menikmati suasana itu.

Ekpresi Seni Budaya
Angkringan Silaturahim Seniman Budayawan Lintas Agama ini dilaksanakan dalam ekspresi seni budaya sesuai talenta dan bakat masing-masing. Beberapa penampilan kreasi seni budaya dihadirkan, misalnya Kolaborasi Seni Karawitan Chandra Kirana Remaja-OMK Ungaran dengan dua penari sufi dari Pondok Pesantren Al-Islah Tembalang.

Acara angkringan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama V-Talent YPAK Semarang yang juga menyanyikan lagu Norwana dan Bangsa Garuda. Tampil juga seniman Macapat Brata dari GKJ Siwakul, Pembacaan Puisi oleh Germo (Gerakan Rakyat Miskin Kota) Semarang, Geguritan Paramesthi Semarang, dan Siteran Pasundan-Jawa Kang Ujang.

Tak ketinggalan Agus Dhewa Penyair dari Semarang membacakan puisi “Entah Siapa”. Termasuk pencerahan dalam bentuk lawakan oleh pelawak Kabupaten Semarang, Kang Ndower, yang membuat suasana angkringan menjadi akrab, cair dan segar.

Tumpeng Persaudaraan
Angkringan Silaturahim Seniman Budayawan Lintas Agama ditandai pula dengan tersedianya tumpeng persaudaraan. Seniman budayawan serba bisa dalam seni lukis dan patung Sanggar Tosan Aji Gedongsongo, Sutikno MA menerangkan makna tumpeng persaudaraan tersebut. Ki Lili yang juga dikenal sebagai Kiai Sentet kemudian mendoakan dan memberkati tumpeng tersebut secara Islami untuk kemudian dibagikan kepada para hadirin.

Ratusan hadirin sejak dari sore hingga malam menikmati dan terlibat dalam angkringan tersebut, misalnya Kiai Budi Harjono, Haji Mulyono Tjandra dari Perhimpunan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), dan Pemred Koran Wawasan Gunawan Permadi, serta Mahasiswa-Mahasiswi UIN Walisongo. Acara ini juga didukung oleh partisipasi para Seniman Budayawan Kota dan Kabupaten Semarang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini