Dari Rapat Angggota Tahunan SIGNIS 2023: Semakin Berjejaring dan Berkolaborasi

75
Peserta Rapat Anggota Tahunan SIGNIS 2023 di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

HIDUPKATOLIK.COM – DI bidang media komunikasi, Gereja Katolik sebetulnya tergolong terdepan dalam mengantisipasi perubahan dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, baik media cetak, elektronik, maupun kini digital.

Tahun 1928, telah berdiri  International Catholic Association for Radio dan Television- Asosiasi Katolik Internasional untuk Radio dan Televisi (UNDA) dan  International Catholic Association for Cinema and Audiovisualsm – Asosiasi Katolik Internasional untuk Sinema dan Audiovisual (OCIC).

Tahun 2001, dua asosiasi ini kemudian dileburkan mejadi SIGNIS. SIGNIS ada pada level dunia yaitu SIGNIS World. SIGNIS terdiri dari enam regio, yaitu Regio Afrika dan Kepulauan di Samudra Hindia, Regio Eropa dan Timur Tengah, Regio Amerika Latin dan Karibia, Regio Amerika Utara (Amerika Serikat dan Kanada), Regio Pasifik, dan Regio Asia. Tentu, Indonesia masuk Regio Asia.

Pada bulan Mei 2023 lalu, SIGNIS Indonesia menyelengarakan Rapat Anggota Tahunan di Pusat Ziarah Keluarga Kudus Nazaret Sa’pak Bayobayo, Sangalla, Toraja, Sulawesi Selatan.

Menarik melihat tema yang diangkat dalam Rapat ini, yaitu “Berjalan Bersama Menuju Era Masyarakat 5.0.” Berjalan Bersama tak bisa dilepaskan dari tema Sinode Para Uskup Sedunia yang tengah berlangsung di seluruh keuskupan di dunia, berlanjut ke tingkat regio gerejani, dana akan memuncak pada tahun 2024 di Vatikan. Saat itu utusan dari seluruh konferensi para uskup sedunia akan hadir. Sedangkan Menuju Masyarakat 5.0 merujuk pada era yang kini berlangsung.

Maka, dua tema besar ini seolah menjadi satu tarikan nafas. Masyarakat 5.0 bercirikan internet, robotika, dan artifical intelligence (kecerdasan buatan, disingkat AI).

Di satu sisi semua ciri ini diharapkan akan mempermudah, mengefisienkan, mempercepat pelbagai jenis pekerjaan; bahkan ‘menyingkirkan’ tenaga manusia pada banyak bidang/jenis pekerjaan.

Namun di sisi lain, sisi manusia (humanisme) tidak bisa dilepaskan dari semua hal tersebut. Sisi humanisme menjadi dimensi yang tergantikan dalam era digital ini. Kehadiran ‘tangan-tangan’ humanis tidak bisa digantikan oleh kecanggihan teknologi.

Maka, adalah sangat tepat, SIGNIS Nasional mengangkat tema di atas. Bagaimana memaksimalkan ciri ‘masyarakat 5.0’ untuk mendorong terwujudkan berjalan bersama itu. Perangkat komunikasi sosial Gereja berperan strategis untuk menjadi motor, dinamisator, dan inpirator dalam mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan di tengah merebaknya kepalsuan-kepalsuan informasi/berita, terutama di media sosial.

Kita berharap, SIGNIS Nasional akan melakukan terobosan-terobosan di tengah media komuniasi yang dimiliki anggotanya, tapi juga di luar anggota SIGNIS. Harapannya, SIGNIS membawa pengaruh dan dampak yang semakin dirasakan masyarakat. Untuk mencapai sasaran itu, tidak ada pihak mana pun yang bisa berjalan sendiri.

Perlu berjejaring, bergandengan tangan dengan menghormati ciri atau keunikan masing-masing. Jejarang yang kuat dan solid akan menjadi benteng yang kokoh terhadap penyebaran berita-berita bohong, ujaran kebencian, dan yang terutama, yang tidak menghormati dan mengindahkan martabat manusia (humanisme transendetal, meminjam istilah pendiri Kompas, Jakob Oetama).

HIDUP, Edisi No.30, Tahun Ke-77, Minggu, 23 Juli 2023

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini