Pesona Gereja Baru Umat Tanjung Enim

756
Gereja Katolik St. Yosef Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Foto: Romo Titus Jatra Kelana)

HIDUPKATOLIK.COM – Jajaran bunga papan tampak rapi tersusun memadati pelataran Gereja Katolik St. Yosef Tanjung Enim, Sumatera Selatan pada Selasa (18/7/2023). Suasana sukacita tampak mengemuka. Puluhan imam tampak mulai berdatangan dari berbagai paroki di Keuskupan Agung Palembang.

Mereka hadir hendak mengikuti perayaan Ekaristi Pemberkatan gedung Gereja St. Yosef Tanjung Enim yang dilaksanakan pada Rabu (19/7/2023). Gereja ini berada di wilayah PT. Bukit Asam (PTBA), salah satu perusahaan tambang batubara yang ada di Sumatera Selatan.

Interior Gereja. (Foto: Romo Titus Jatra Kelana)

Perayaan Ekaristi Pemberkatan dipimpin oleh Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono ini juga dihadiri Uskup Emeritus Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, dan Uskup Tanjung Karang, Mgr. Vinsentius Setiawan Triatmojo.

Semangat Bangun Persekutuan

Pada mulanya Tanjung Enim adalah stasi yang menjadi bagian dari reksa pastoral Paroki St. Maria Pengantara Rahmat Ilahi Lahat. Gereja St. Yosef Tanjung Enim pertama kali dibangun pada tahun 1925. Saat itu, gereja ini menjadi tempat berkumpulnya umat yang sebagian besar adalah karyawan tambang batubara untuk merayakan Ekaristi dan Ibadat Sabda.

Salib dengan corpus yang terbut dari kayu karya Romo Kalvin Anthony, imam diosesan Pangkalpinang yang berasal dari Kalimantan Barat. (Foto: Romo Titus Jatra Kelana)

Pastor Kepala Paroki St. Yosef Tanjung Enim, Romo Paulus Kristanto menuturkan kenyataan jumlah umat yang semakin bertambah dan kapasitas gereja yang terbatas menjadi salah satu alasan bagi seluruh umat untuk bermimpi membangun dan memiliki gedung gereja baru.

Patung Bunda Maria yang terbuat dari kayu yang dipahat oleh Romo Kalvin Anthony, imam diosesan Pangkalpinang yang berasal dari Kalimantan Barat. (Foto: Romo Titus Jatra Kelana)

“Peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja ini dilaksanakan pada 17 Oktober 2021. Gereja dibangun dua lantai, lantai 1 untuk pastoran dan aula paroki, sedangkan lantai 2 untuk gereja. Kami bersyukur dan berterimakasih, karena ada begitu banyak pihak yang ikut ambil bagian mendukung proses pembangunan ini”, ungkap Romo Paulus.

Lebih lanjut imam diosesan Palembang ini juga menjelaskan bahwa bangunan dua lantai ini menyimbolkan kesatuan Allah dengan manusia yang tak terpisahkan.

Patung Santo Yosef yang terbuat dari kayu karya Romo Kalvin Anthony, imam diosesan Pangkalpinang yang berasal dari Kalimantan Barat. (Foto: Romo Titus Jatra Kelana)

“Harapannya dengan adanya gedung gereja berikut sarana pendukungnya, yaitu pastoran dan aula, semangat umat dalam membangun persekutuan dan menghayati perayaan sakramental semakin baik, tumbuh, berkembang dan berbuah dalam hidup sehari-hari”, tambahnya.

Romo Titus Jatra Kelana (Palembang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini