Pulang Kampung, Uskup Inno Ajak Anak-Anak Lintas Agama Saling Menghargai

138
Seorang anak Muslim mengalungi sebuah kalung khas masyarakat Kei saat Mgr, Inno tiba di Kei Besar/YHW

HIDUPKATOLIK.COM – USKUP Amboina, Mgr. Inno Ngutra terus menebar kebaikan dengan ajak anak-anak lintas agama di Kepulauan Kei Besar untuk saling menghargai. Kehadirannya di Kei Besar adalah bagian dari kunjungan kanonik sejak dirinya terpilih pada pada Desember 2021.

Sudah hampir seluruh wilayah pelayanan Keuskupan Amboina yang meliputi wilayah Kota Ambon, Pulau Seram dan Buru, wilayah Kepulauan Aru, wilayah Kei Kecil, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, wilayah Kei Besar, Maluku Barat Daya, Maluku Utara. “Wilayah pelayanan di Maluku masuk 2 provinsi yaitu Maluku dan Maluku Utara,” ungkapnya.

Kali ini kehadirannya di Kei Besar, awal Juli 2023 adalah kunjungan kedua setelah sebelumnya saat ditahbiskan. Ia pulang kampung halaman di Desa Waur, Kei Besar sekaligus juga mengajak anak-anak lintas agama untuk saling menghargai.

“Kei Besar, sebuah wilayah yang kuat karena semangat persaudaraan. Orang bisa berbeda agama tetapi semuanya berkeluarga. Ada satu marga bisa beragama Islam, Katolik, dan Protestan. Sehingga tidak ada persoalan soal toleransi,” ujar Mgr. Inno.

Menurutnya, penanaman semangat toleransi ini pertama-tama harus kepada anak-anak lintas agama. Anak-cucu harus belajar saling menghargai, mengakar pada budaya dan menjunjung tinggi penghargaan terhadap orang yang berbeda.

Mgr. Inno mengajak anak-anak bermain, bernyanyi bersama lagu-lagu yang bertemakan persaudaraan. Ada juga beberapa lagu khas Kei Besar dibawakan dalam pertemuan persaudaraan itu.

Sebelumnya, saat tiba di Pelabuhan Elat, Kei Besar, Mgr. Inno juga sudah dikalungi bunga sebagai tanda penghargaan dari seorang anak beragama Islam. Di sepanjang jalan, anak-anak lintas agama berdiri berjejer menerima kehadirannya.

Mgr. Inno setiap kali mengunjungi daerah, ia selalu mengikut sertakan para tokoh-tokoh agama MUI Provinsi Maluku, Ketua Gereja Protestan Maluku, Ketua Walubi Maluku, Ketua Parisada Hindu Maluku, dan para tokoh agama lainnya.

“Kehadiran para tokoh agama ingin menjelaskan bahwa Maluku ini damai. Mereka hadir sebagai tanda persaudaraan antar para tokoh agama. Kalau tokoh agama sudah damai maka tidak ada alasan untuk bertengkar,” pungkas Mgr. Inno

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini