Kediktatoran di Nikaragua Sita Biara Para Suster yang Diculik dan Diusirnya

69
Uskup Rolando Álvarez dari Matagalpa, Nikaragua, diawasi oleh polisi pada awal Agustus 2022. |

HIDUPKATOLIK.COM – Dalam serangan baru terhadap Gereja Katolik, kediktatoran Presiden Daniel Ortega di Nikaragua membatalkan status hukum dan menyita aset sebuah kongregasi religius wanita.

Anggota polisi Sandinista “seperti penjahat masuk ke rumah Suster-suster Persaudaraan Orang Miskin Yesus Kristus tengah malam kemarin; mereka akan segera meninggalkan negara itu,” cuit Martha Patrica Molina pada 2 Juli.

Molina adalah seorang pengacara dan peneliti Nicaragua yang menulis laporan “Nicaragua: a Persecuted Church?” yang merinci lebih dari 500 serangan terhadap Gereja oleh rezim.

Outlet media Nikaragua Pasal 66 melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri mengambil tindakan pada 4 Juli dan bahwa para suster akan meninggalkan Nikaragua minggu depan karena pihak berwenang belum memperbarui izin tinggal mereka.

Para suster kemudian men-tweet bahwa mereka telah pergi ke El Salvador untuk melanjutkan misi mereka melayani yang membutuhkan.

Alasan diambilnya keputusan untuk merebut biara tersebut adalah karena kongregasi tersebut “gagal memenuhi kewajibannya” dengan tidak melaporkan laporan keuangan terakhirnya dan karena masa jabatan pengurusnya telah habis pada Februari 2021.

Kementerian mengatakan bahwa kini menjadi tanggung jawab Kejaksaan Agung untuk mengalihkan aset kongregasi, termasuk biara, kepada negara.

“Tindakan yang diambil terhadap para suster itu sewenang-wenang, yang sekarang ditambah dengan penyitaan real estat mereka,” keluh Molina.

Dalam sebuah pernyataan kepada ACI Prensa, mitra berita CNA berbahasa Spanyol, Molina mencatat bahwa “Konstitusi Politik Nikaragua melarang penyitaan, tetapi itu telah menjadi praktik umum di bawah kediktatoran, seperti pada tahun 1980-an.”

Para Suster Persaudaraan Orang Miskin Yesus Kristus tiba di Nikaragua pada tahun 2016 dari Brasil, di mana mereka didirikan oleh Pastor Gilson Sobreiro. Mereka juga hadir di Kosta Rika, Guatemala dan El Salvador.

Serangan baru oleh kediktatoran Ortega terhadap religius wanita ini terjadi satu tahun setelah rezim mengusir sekelompok Misionaris Cinta Kasih, kongregasi yang didirikan oleh Bunda Teresa dari Calcutta. Para suster diterima oleh Keuskupan Tilarán-Liberia di negara tetangga Kosta Rika. **

Walter Sanchez Silva (Catholic News Agency)Frans de Sales

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini