HIDUPKATOLIK.COM – Kelompok Devosional Keuskupan Tanjungkarang mengadakan audiensi dengan Uskup Tanjungkarang, Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo di Wisma Albertus, Lampung, Selasa, 30 Mei 2023.
Kelompok Devosional itu adalah Serikat Sosial Vinsensius (SSV), Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM), Legio Maria, Badan Pelayanan Keuskupan Pembaruan Karismatik Katolik (BPK PKK), Paguyuban Devosan Kerahiman Ilahi (PDKI).
Penanggung Jawab Kelompok Devosional ini adalah Komisi Pengembangan Iman Keuskupan Tanjungkarang Romo Piet Yoenanto Sukowiluyo, Pendamping Romo Anggoro Ratri SCJ.
Tujuan audiensi ini untuk saling mengenal satu sama lain, menjalin persaudaraan dan bersinergi. Sebagai pendamping Romo Anggoro mengatakan, audiensi bersama Uskup ini diharapkan saling mengenal dan mendukung program-program di luar kelompok devosionalnya. Selain itu, bila ada konflik, dapat diselesaikan. Romo Anggoro SCJ sendiri selalu siap menemani dan mendampingi pertemuan bulanan yang diadakan di setiap kelompok devosional.
Dalam acara ini, setiap kelompok devosional memperkenalkan visi dan misinya, program kerja, tantangan dan harapan.
Bahagia Damai
Romo Piet Yoenanta sebelum berbicara, meminta semua devosan menyanyikan lagu dengan syair, ‘Alangkah bahagianya hidup rukun dan damai. Di dalam persaudaraan bagai minyak yang harum. Alangkah bahagianya hidup rukun dan damai…’
Lewat alunan lagu itu, Romo Piet mengajak para devosan untuk saling mendukung, menjalin kerja sama dan bersinergi dengan kelompok devosan yang lain. Selain itu, aktif di paroki. “Jangan sampai para devosan asyik aktif di komunitasnya masing-masing,” ujarnya.
Semua kelompok devosional di bawah reksa pastor paroki. Maka, semua devosan harus taat dan menjalin komunikasi yang baik dengan pastor paroki. Jangan menguasai pastor paroki dan memaksa untuk dapat menerima komunitas devosan. “Berkomunikasilah dengan baik agar tidak terjadi mis komunikasi,” imbuh Romo Piet.
Ia berharap, semoga kelompok devosional semakin terbuka, tidak berjalan sendiri-sendiri dan saling bersinergi.
Hal senada juga dimohon oleh Mgr. Vinsensius. Komunikasi menjadi hal penting. Baik ke pastor paroki mau pun kepada umat. Tidak boleh ada unsur paksaan. “Bagaimana cara kita agar bisa diterima oleh umat. Mengenalkan umat tentang devosi. Merekrut mereka lewat proses tetapi tidak eksklusif,” tandasnya.
Ia berharap semua kelompok devosional saling bersatu. “Keuskupan kita ada berbagai macam devosi. Ini menjadi kekayaan Gereja,” katanya.
Ia berharap, semoga para devosan tidak saling memecah belah. Tetapi justru menjalin persaudaraan. “Bukankah semua devosan mengasihi Allah dan sesama. Dan kita mempunyai roh yang sama.”
Puncak Tahun Devosional Keuskupan Tanjungkarang jatuh pada tanggal 28 September 2023 yang akan datang. “Buatlah sesuatu yang dapat diikuti oleh seluruh umat. Setiap kelompok devosional bisa membuat berbagai permainan dalam bentuk katekese, seperti: permainan ular tangga, monopoli, kartu,” ujar Uskup.
Uskup juga memberi kesempatan kepada para devosan untuk mengisi acara-acara di Radio Keuskupan, Radio Suara Wajar. Entah dalam acara talkshow, penyegar iman, atau podcast.
Mergilian Merlin, Kelompok BPK PKK, sangat mengapresiasi pertemuan ini. “Pertemuan seperti ini, sudah lama saya rindukan. Saya tadi mendengarkan berbagai program kerja kelompok devosional yang lain. Luar biasa. Sangat enerjik. Selama ini kami tidak saling mengenal satu sama lain. Padahal yang kita abdi satu, yakni Yesus Kristus. Mari kita menjalin sinergi agar devosi yang adalah suplemen rohani, semakin banyak membawa keselamatan jiwa-jiwa kepada Allah,” ujarnya.
Acara diakhir dengan foto dan makan siang bersama.
Sr. M. Fransiska, FSGM (Kontributor, Lampung)