Kesahajaan Malam Natal di Stasi Seohau, Kupang: Peristiwa Manusia Merasakan Kasih Allah

193
Umat Katolik Santo Petrus Rasul Oenaèk, Seohau, Paroki Santa Maria Mater Dolorosa SoE, Keuskupan Agung Kupang usai perayaan Misa malam Natal (24/12). Umat merayakan Misa di bangunan darurat dalam suasana sederhana penuh kegembiraan. Misa dipimpin Pastor Guido Umbu Yami.

HIDUPKATOLIK.COM – Misa malam Natal umat Katolik Santo Petrus Rasul Kampung Oenaèk, Stasi Seohau, Paroki Santa Maria Mater Dolorosa SoE, Keuskupan Agung Kupang dilaksanakan sederhana, 24/12/2022. Misa dimulai pukul 19.00 WITA.

Umat berdatangan memadati Kapel Oenaèk, Stasi Seohau yang masih berupa bangunan darurat.

Dalam khotbanya, Pastor Guido Umbu Yami mengajak umat memaknai dan menjadikan Natal sebagai peristiwa Allah mencintai manusia berdosa. Natal perlu dipahami sebagai peristiwa manusia merasakan kasih Tuhan, yang memampukan manusia satu sama lain, terutama solider kepada sesama yang menderita.

“Kita semua berdoa agar melalui Natal menjadikan kita umat-Nya pribadi yang sederhana seperti Yesus. Peristiwa Natal sekaligus membuat kita pengikut Kristus pribadi yang selalu solider kepada sesama,” kata Pastor Umbu Yami.

Oktovianus Naat, seorang guru Agama Oenaèk, Stasi Seohau mengatakan, dahulu perayaan doa, ibadat Sabda, Misa, dan lagu-lagu menggunakan bahasa Dawan, bahasa daerah setempat. Namun, seiring berjalannya waktu ibadat dan lagu-lagu menggunakan bahasa Indonesia sehingga memudahkan anak-anak kecil.

“Setiap hari raya besar seperti Natal atau Paskah, ruangan kapel penuh. Tetapi kalau hari Minggu biasa, umat kadang kurang aktif. Ini juga beralasan karena jarak rumah ke kapel terbilang jauh,” kata Oktovianus, ayah dua putri yang terpanggil menjadi biarawati SSpS.

Bangunan Gereja Santo Petrus Rasul Oenaèk, Stasi Seohau, Paroki Santa Maria Mater Dolorosa SoE, Keuskupan Agung Kupang yang belum selesai dibangun umat setempat.

Menurutnya, tahun 1971 kapel ini pertama kali dibangun di Oenaèk (Mata Air) dengan jumlah umat empat kepala keluarga. Kemudian tahun 1978, bangunan kapel lama direnovasi dan dibangun baru. Jumlah kepala keluarga bertambah jadi tujuh dan umatnya sebanyak 32 orang.

“Saat ini umat Oenaèk sebanyak 176 orang. Jumlah keluarga Katolik sebanyak 38 keluarga. Jumlah ini terdiri dari 27 keluarga Katolik pasangan suami-isteri (pasutri) dan 11 keluarga Katolik yang terdiri dari keluarga janda dan duda. Mayoritas umat di Oenaèk berprofesi petani. Hanya satu aparatur sipil negara, ASN. Namanya, Mince Ton, dari Amanuban Timur. Oenaèk berada di lingkup penduduk yang mayoritas penganut Protestan,” ujar Oktovianus usai Misa Natal.

Oktovianus, sejak Paroki Mater Dolorosa SoE dipimpin RD Aloysius Lake setiap Minggu umat Oenaèk tersebut dilayani secara bergantian oleh imam yang berkarya di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa SoE.

“Kalau pastor berhalangan, biasanya guru agama atau Ketua Komunitas Umat Basis Oenaèk yang pimpin ibadat Sabda. Kapel kami tergolong jauh ke pusat paroki, kurang lebih 14 kilo meter ke SoE, kota Kabupaten Timor Tengah Selatan,” lanjut Oktovianus.

“Sejak tahun 2019 panitia dan umat di wilayah itu sudah berupaya membangun kapel baru. Di sini jumlah umat semakin bertambah. Namun, hingga saat ini belum rampung karena mayoritas umat petani dan berpenghasilan pas-pasan. Apalagi, hanya satu ASN. Kami umat tetap berusaha sekuat tenaga dan tekun dalam doa,” kata Oktovianus.

Laporan: Sr. Ma. Kristina Uba Bataona, RVM/Sr. Ma. Ursula Nogo Bataona, RVM

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini