Bahas Seks Kudus

179
Romo Erwin bernyanyi dan bergoyang bersama peserta seminar.
[HIDUP/Yanuari Marwanto]

HIDUPKATOLIK.com - PASANGAN suami-istri (pasutri) Ratna Agustin dengan Fransiskus Asisi Sardi sudah 37 tahun mengarungi biduk rumah tangga. Tapi pasangan yang telah dikaruniai cucu itu masih sudi datang dan mendengar materi tentang seksualitas yang berlangsung di aula Sekolah St Yakobus Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu, 5/2.

Tak hanya Ratna-Sardi, pasutri Raymunda Elina dengan Ignatius Paul Hadi yang hidup bersama selama 41 tahun pun ikut membaur di antara 174 peserta seminar bertajuk “Holy Sex”. Tema seminar bagi dua pasangan itu sangat berani. Ketika banyak orang menabukan urusan seks dibahas di ranah publik, seminar ini justru menyodorkan kemuliaan hal itu bagi khalayak.

Ratna-Sardi dan Elina-Hadi akan membagi pengalaman yang mereka dapat dalam seminar ini kepada anak-anak mereka yang telah dan akan memasuki hidup berkeluarga. “Tema ini baru pertama kali dibawakan di sini (Paroki Kelapa Gading, –Red). Sepertinya di sini juga yang pertama membahas tema itu di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ),” ungkap Ketua Seksi Kerasulan Keluarga, Kristanto Aspin.

Romo Alexander Erwin Santoso MSF mengakui, masyarakat Indonesia kerap menghindari membahas seks, bahkan ada yang menabukan. Karena itu ia tak heran jika banyak kasus yang terjadi di sini karena persoalan seks. “Gereja tak pernah melarang atau menabukan seks pasangan suami-istri,” ungkapnya.

Dalam Holy Sex, menurut Ketua Komisi Kerasulan Keluarga KAJ ini, ada suatu bentuk penghargaan kepada pasangan. Penghargaan itulah yang bisa mempengaruhi mood seksual suami istri. Ia juga menyarankan sebelum berhubungan seksual, ada proses lobbying. “Lakukanlah seks berdasarkan kesepakatan (suami- istri-Red).”

Yanuari Marwanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini