Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Rayakan HUT ke-48, Anak-anak Pedalaman Berhak Duduk di Ruangan yang Bersih

569
Vikjen Keuskupan Agung Merauke, Pastor Hendrikus Kariwop MSC memimpin Misa HUT ke-48 YPPK bersama Pastor Aloysius Batmyanik MSC, Pastor Alowisius Kelbulan dan Pastor Carolus Boromeus Savsavubun.

HIDUPKATOLIK.COM – DALAM rangka menyambut hari ulang tahun Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) ke-48 di Merauke, pengurus Yayasan dan sekolah dari sejumlah jenjang pendidikan turut serta ramaikan jalan santai pada Sabtu, 20 Agustus 2022.

Pastor Hendrikus Kariwop, MSC

Vikaris Jendral Keuskupan Agung Merauke (KAMe), Pastor Hendrikus Kariwop, MSC melepas peserta jalan santai yang dimeriahkan dengan atraksi drumband dari beberapa sekolah, yang tergabung YPPK dari SD hingga SMA yang dimulai dari halaman SMA Johanes  XXIII Merauke di Jalan Kimaam  berakhir  di kantor YPPK di Jalan Misi-Merauke.

Perayaan puncak diisi dengan Misa syukur di Paroki St. Yoseph Bambu Pemali pada Senin, 22 Agustus 2022. Misa dipimpin oleh Pastor Hendrikus Kariwop MSC, Pastor Aloysius Batmyanik MSC, Pastor Alowisius Kelbulan, dan Pastor  Carolus Boromeus Savsavubun.

“Terima kasih kepada saudara-saudara yang sudah mengabdi di Yayasan dan telah melayani dengan baik sehingga Yayasan tetap hidup, anak-anak  mendapat pendidikan yang layak kendati  perlu diperhatikan bahwa terkadang masih ada ketidak adilan, antara  anak-anak di kota mendapat pendidikan baik tetapi anak di pedalaman kurang mendapat pendidikan tetapi para guru tidak boleh surut dalam semangat pelayanan,’’ ungkap Pastor Hendrikus.

Pastor Hendrikus mengajak pengurus Yayasan dan para guru pada HUT YPPK untuk merenungkan cara pelayanan serta sikap dan perilaku  apakah sudah baik dan benar.

Ia mengatakan, YPPK hadir di Papua untuk mencerdaskan anak-anak Papua. “Hal ini sudah berjalan baik maka generasi berikut melanjutkan dengan menyesuaikan situasi perkembangan zaman,” ujarnya.

Ia mengemukakan, dua tahun lagi YPPK akan merayakan pesta emas 50 tahun.  Dalam rangka itu, ia dan Yayasan   mengharapkan dalam kurun waktu dua tahun, pengurus Yayasan bersama tim mempersiapkan kerja sama dengan pemerintah kabupaten dan provinsi. Kerja sama dibangun untuk membentuk regulasi yang memberi ruang wewenang kepada Yayasan.

“Papua Selatan akan jadi provinsi menjelang 50 tahun, maka YPPK harus membangun dialog yang baik dengan pemerintah supaya Yayasan diberikan kewenangan untuk mengelola sekolah-sekolah,’’  ungkapnya.

Ketua YPPK  Merauke, Pastor Alowisius Kelbulan dalam sambutannya mengatakan bahwa  48 tahun YPPK boleh eksis sampai saat ini, walaupun perjalanannya penuh gelombang. “Banyak mendapat kritikan, itu hal yang biasa, tidak ada sesuatu yang sempurna,” tuturnya seraya mengajak para guru dan murid untuk bersukacita bersama-sama.

Sambil mengutip kata-kata Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, Pastor Alowisius mendorong semua pihak untuk mengembangkan pendidikan dengan sepenuh hati seperti spiritualitas Hati Kudus Yesus.

Pastor Alowisius Kelbulan

“Sehingga sesuai visi dari Uskup Mandagi dan pemerintah daerah di tiga kabupaten, Yayasan harus tertuju kepada yayasan yang mandiri. Mandiri dalam arti tidak berjalan sendiri, tetapi berjalan bergandengan tangan satu dengan yang lain,” ujarnya.

Ia berharap, YPPK membangun sekolah-sekolah unggul di tengah Keuskupan di wilayah Papua Selatan.  “Seperti cita-cita ke depan dalam rapat kerja, harus mengembangkan sekolah unggul untuk menghadapi masa depan yang terus berkembang,” katanya.

Ia pun mengharapkan semua pihak bergandengan tangan terus-menerus, mulai dari  Merauke, Boven Digoel dan Mappi sehingga bisa merambat ke sekolah pinggiran di pedalaman, dan membangun fungsi kontrol yang baik dalam tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

Ketua Bidang Kurikulum Dinas Pendidikan, Pascalis Tethool mewakili pemerintah, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya segera akan membentuk tim pendidikan yang di-SK-kan supaya memasukkan Yayasan di dalamnya sehingga bisa berkaloborasi.

Pascalis Tethool

Ia berterima kasih karena YPPK adalah  batu penjuru yang memulai awal peradaban di Selatan Papua ketika tanah ini masih gelap dan keras. “YPPKlah yang membawa terang, YPPK yang mencangkul dan kita semua adalah hasilnya,” ujarnya sambil meminta YPPK untuk mengevaluasi diri.

Ia menambahkan perlunya membangun peradaban dari kampung. “Anak-anak di pedalaman berhak duduk dalam ruangan yang bersih karena pendidikan dibangun di atas kebersihan. Kita boleh hitam dan keriting tetapi tidak boleh kalah soal kebersihan,” imbuhnya.

Perayaan HUT ini dimeriahkan pula dengan aneka macam lomba.

Penyerahan piala bergilir kebersihan sekolah terbersih diraih oleh TK Maria Goreti Bampel.

Helen Yovita Tael (Merauke)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini