Pemuda Katolik Komda Banten Menjadi Pilot Project Transformasi Kader Berbasis Digital Enterpreneur

193
Muskomda Pemuda Katolik Banten/Dok. PK Banten

HIDUPKATOLIK.COM. Pemuda Katolik Komsiariat Daerah Banten kini memiliki 7 Komisariat Cabang di antaranya Tangerang Kota, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon, dan terbaru Kabupaten Lebak.

Perkembangan yang baik ini mendapat sambutan positif dari Chandra Firmanto selaku Ketua Komda Banten terpilih dalam Muskomda Banten, Sabtu-Minggu, (30-31/7/2022).

“Dengan legacy yang ditinggalkan Alex Leonardo Rumbi selaku Ketua Komda periode 2019-2022, dengan ragam program yang ada, membuat kami mengapresiasi dan siap menjalankan amanah yang baik ini,”ujar Chandra dalam sambutannya.

Menyinggung soal program kerja, Chandra menjelaskan Komda Banten menjadi pilot projetct entrepreneur lewat unit bisnisnya Bank Sampah PETRA. Maka Muskomda kali ini mengangkat tema, “Transformasi Kader Berbasis Digital Enterpreneur”. Bank Sampah PETRA berbasis digital adalah inisiasi Pemuda Katolik Komda Banten dan Rapel.id yang diresmikan pada Desember 2021 di Kelurahan Lengkong Gudang Timur dan menjadi bank sampah digital pertama di Kota Tangerang Selatan.

Selaku Wakil Direktur Bank Sampah PETRA, Chandra Firmanto mengatakan Pemuda Katolik Komda Banten ingin sebuah transformasi kader berbasis digital entrepreneur dalam menjawab cita-cita generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. “Kebetulan Banten mengadakan Muskomda dan isu digital entrepreneur menjadi isu yang menarik.”

Sejalan dengan penguatan kader berbasis digital entrepreneur, Muskomda Banten 2022 ini juga menjadi kick off pertama program Gerakan Nasional Pemuda Petra Digital yang merupakan kerja sama Pemuda Katolik Banten dengan Kominfo.

Koordinator Petra Digital Pemuda Katolik Bondan Wicaksono mengatakan Petra Digital ini adalah untuk pelatihan calon fasilitator dan instruktur utama Pemuda Petra Digital. Kick Nasionalnya telah dilaksanalan dalam Rakernas Pemuda Katolik Mei 2022 lalu.

“Dari program Petra Digital ini, Pengurus Pusat Pemuda Katolik berharap transformasi digital yang diusung Komda Banten bisa terealisasi dengan baik lewat Bank Sampah PETRA berbasis digital,”sebut Bonda.

Alex Rumbu menambahkan terkait aktivasi Gerakan Nasional Pemuda Petra Digital ini, Komda Banten ingin mendapatkan talent yang memiliki kualitas soal digital skill, digital culture, digital ethic, dan digital safety yang sesuai dengan harapan Kominfo.

“Karena itu di Komda Banten salah satu digital skill dan digital culture yang ditekankan adalah adanya kader-kader yang memiliki jiwa entrepreneurship demi Indonesia Emas 2024,”sebut Alex.

Dalam Muskomda ini, hadir beberapa pembicara yang berbicara khusus soal digital entrepreneur di antaranya Philips Gobang sekalu staf khusus Kominfo; St. Ananta Wahana, anggota DPR RI; Regina Viannef, Wakil Sekjen Bidang Digital dan Ekraf PP Pemuda Katolik; Agustinus Ismanto, Direktur Bank Sampah PETRA; dan Christoper Satriandaru selaku Head of Operation Octopus.

Philips Gobang sebagai keynote speaker mengatakan generasi milenial merupakan tumpuan transformasi digital Indonesia. Pemuda Katolik juga harus turut menyumbang ide dan tenaga dalam percepatan transformasi digital ini. “Hal ini bertujuan untuk mendorong pengembangan ekosistem digital di Indonesia. Maka prinsipnya adalah terlibat mengakselerasi transformasi digital ini,”sebut Philips.

Hal yang sama disampaikan Regina Vianney bahwa lanskap perekonomian global menuju tatanan ekonomi baru dengan percepatan adopsi teknlogi digital menjadi sendi baru dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Sejalan dengan ini peluang digital ekonomi juga terbuka lebar bagi generasi milenial. Maka itu para pelaku usaha, pemerintah, dan para stakeholder lainnya perlu mensinergikan situasi ini agar ekonomi Indonesia tetap sehat.

Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma mengapresiasi Banten yang berani menguatkan resonansi digital entrepreneur. Menurutnya dengan segala kemudahan yang ditawarkan teknologi, suatu bisnis dapat menjangkau pelanggan di seluruh penjuru dunia dengan cepat. Hal itulah yang menjadi alasan Pemuda Katolik harus menjadi talent digital entrepreneurship.

“Dari digital entrepreneurship ini diharapkan kader Pemuda Katolik dapat merancang serta memasarkan suatu produk, menjangkau dan memberikan pelayanan prima kepada konsumen, mengelola keuangan, berkolaborasi dengan mitra, serta menganalisa peluang, strategi, risiko, target pemasaran, dan sebagainya,”sebut Gusma.

Gusma berharap Komda Banten bisa menjadi basis digital entrepreneur guna mendukung pertumbuhan startup yang sedang tumbuh subur di tengah anak bangsa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini