Sambut Siswa Baru dengan Barongsay

318

HIDUPKATOLIK.COM – Civitas akademika KB/TK dan SD Pangudi Luhur Bernardus Semarang menyambut siswa baru dengan perarakan/iring-iringan Barongsay pada Senin (11/7/22). Rangkaian ini menjadi unik dan langka karena sudah mengenalkan sebuah kearifan lokal sejak dini. Merupakan kolaborasi yang setiap momentum berbeda.

Semua siswa menyambut dan menerima siswa baru kelas 1 (satu) yang berjumlah 144 siswa yang dibagi menjadi 5 kelas. Suara tabuhan musik yang mengiringi 2 Barongsay dan semua siswa baru yang masih banyak didampingi orang tua masing-masing dengan membawa bendera merah putih. Mereka masuk melalui pintu gerbang sekolah dan kakak-kakak kelas menyambut dengan meriah.

Seperti dikatakan kepala Sekolah SD Bernardus 1 ( satu) Ellysabeth Dwi Purwantiningsih, bahwa tahun ajaran 2022/2023 utuk penyambutan siswa baru dan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sekolah berusaha mengangkat tradisi di Indonesia, karena saat pelaksanaan pentas seni (pensi) diakhir tahun ajaran 2021/2022 sudah mengangkat nuansa  Jawa.” MPLS nuansa Tionghoa,  menarik juga untuk penghormatan masyarakat tionghoa sekolah yang sekolah di Bernardus,” ucapnya.

Menurut Bernardus Bimo,  penyambutan siswa baru dengan bekerjasama dengan tim Baronsay Sasana Naga Damai merupakan  ide dari tim kesiswaan dan sie upacara. Tujuan dengan menggunakan  Barongsai yang pertama sebagai  ucapan selamat datang kembali di sekolah bagi siswa-siswi (mereka sangat layak disambut dengan kemeriahan). “Kedua mengambil makna barongsai sebagai simbol kekuatan dan keberuntungan yang harapannya dalam menjalani tahun pelajaran 2022/2023 kegiatan sekolah berjalan dengan lancar dan sukses, ucap Kepala Sekolah SD PL Bernardus 2 (dua) ini.”

Sedangkan orang tua Tania Helena kelas 2 (dua) B,  berkesan dengan ide  penyambutan siswa  baru yang menarik dan menyenangkan  dan berkesan bagi anak-anak. Hal tersebut juga memberikan pelajaran budaya yang mungkin berbeda dengan budaya anak. Harapnnya “ Mungkin kedepannya bisa dengan menampilkan budaya lainnya juga dari seluruh Indonesia, sehingga peserta didik dapt mengenal betapa kayanya budaya bangsanya,” tandas Grace Giovani.

Sebuah kegiatan yang positif demi memupuk rasa cinta tanah air dengan mengenalkan budaya yang ada di Indonesia. Kegiatan positif ini menunjukkan sebuah kebhinnekaan yang hakiki.

F.X. Triyas Hadi Prihantoro (Semarang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini