HIDUPKATOLIK.COM – Kemajuan teknologi dan penyesuaian dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh civitas akademi SMA Pangudi Luhur (PL) Santo Yosef Surakarta. Dalam penilaian akhir proyek Colaborasi Learning (CL) mata pelajaran dalam Sidang Akademik (SA) dikemas secara online hari selasa dan Rabu ( 7-8/6/22) melalui aplikasi office 365.
Pelaksanaan penilaian bagi kelas X dan XI yang digelar selama dua hari, mengundang guru dari luar sekolah (SMA dan Perguruan Tinggi) sebagai penilai.
Seperti dikatakan oleh Koordinator Proyek CL, Bernadeta Andar Winarti bahwa kegiatan ini sebagai aplikasi gabungan mapel, siswa dapat menemukan masalah secara mandiri dalam berliterasi dan diujikan sesuai kelompok. Dalam pengujian diundang guru dari luar sebagai bentuk pengujian yang fair (terbuka). “Sejauh mana proyek CL ini dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan,” ucapnya.
“Sebuah model pembelajaran dengan memadukan beberapa mata pelajaran yang memiliki Kompetensi Dasar (KD) sesuai untuk menghasilkan suatu proyek akhir merupakan perwujudan pemahaman siswa secara komprehensif terhadap mata pelajaran yang dipelajari. Cara pembelajaran ini kami lakukan hingga saat ini. Hal lain yang menjadi poin penting dalam proses pembelajaran kolaboratif, yaitu proses evaluasi yang menggunakan SA. Tujuan utama siswa dapat berfikir secara koprehensif karena mengolaborasikan beberapa mapel, mengikuti perkembangan zaman, menyiapkan siswa menghadapi dunia pendidikan di atasnya dan juga menyiapkan tuntutan di dunia kerja,” ucap guru PPKn ini.
Salah satu penguji dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang (Udinus) mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik dalam mengasah kemampuan siswa dalam membuat proyek, mengolah dan berkomunikasi. Pelajar zaman sekarang butuh sebuah modifikasi dengan mengaplikasikan teknologi informasi dalam sebuah pembelajran online. “Pada dasarnya CL memang harus dikenalkan sejak dini dengan mencoba melakukan dalam proyek dengan menggabungkan beberapa mapel,” tandas Lenni Yovita.
CL dalam SA bisa menjadi contoh sekolah lain, apalagi dalam penerapan kurikulum merdeka.