HIDUPKATOLIK.com - SEPEKAN setelah dilantik, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai berulah. Ia memberi titah membangun tembok di perbatasan AS–Meksiko dan menahan para imigran serta mendeportasi mereka kembali ke negara asalnya. Meksiko adalah pintu masuk imigran menuju AS. “Orang-orang asing yang secara ilegal memasuki AS tanpa inspeksi dapat menimbulkan ancaman serius untuk keamanan nasional dan keselamatan publik,†ujar Trump seperti dilansir CNA.
Konferensi Waligereja AS melalui Ketua Komisi Migrasi, Mgr Joe Steve Vásquez, mengecam kebijakan Trump. Ia menilai Presiden Trump sah saja mengontrol perbatasannya dan menjamin keamanan AS, tapi tidak harus menggunakan kebijakan “Antimigranâ€. Kebijakan Trump, lanjut Uskup Austin, Texas ini, hanya akan membuat imigran khususnya perempuan dan anak menjadi umpan empuk bagi perdagangan manusia karena tak ada perlindungan bagi mereka.
Konferensi Waligereja AS berkomitmen mencanangkan reformasi penuh kasih, rasional, dan komprehensif. Mgr Vásquez berjanji untuk terus mendukung dan berdiri dalam solidaritas bersama keluarga imigran. “Kami mengingatkan, keluarga imigran memiliki nilai hakiki sebagai anak-anak Allah. Untuk semua orang yang terkena dampak keputusan hari ini, kami di sini berjalan dengan Anda dan menemani Anda dalam perjalanan ini,†tegasnya, seperti dilansir Radio Vatikan (26/1).
Karina Chrisyantia/Edward Wirawan