Kepala Paroki Kampung Duri, Romo Hironimus Ronny Dahua, MSC: Tetap Mengandalkan Tuhan dalam Berbagai Situasi

991
Tampak depan Gereja Kristus Damai, Kampung Duri, Tambora, Jakarta Barat.

HIDUPKATOLIK.COM – DINAMIKA Paroki Kampung Duri, Tambora, Jakarta Barat sebetulnya sudah tidak asing di telinga Romo Ronny kendati baru bertugas di sini sejak 1 April 2021. Sebelumnya ia barkarya sebagai Pastor Rekan di Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran, paroki induk Paroki Kampung Duri. Ia datang ke parok ini tidak membawa apapun kecuali doa dan keyakinan kepada penyelenggaraan Yang Mahakuasa.

Romo Hironimus Ronny Dahua, MSC

Untuk mengetahui perkembangan terkini paroki yang baru saja memperoleh IMB dari Pemprov DKI Jakarta, HIDUP mewawancarai Romo Ronny di pastoran Paroki Kampung Duri, Rabu 22/12/2021. Petikannya:

Apa yang Romo lakukan ketika tahu dipindah ke Paroki Kampung Duri?

Saya datang ke mari untuk meneruskan karya Romo Johanis Melky Toreh (almarhum). Sebelumnya paroki ini digembalakan Romo Giovany Patty, MSC (2014 – 2016). Seingat saya yang paling lama berkarya di sini Romo Widyolestari, MSC (2005 – 2014).

Ini adalah kali pertama saya menjadi pastor paroki karena sebelumnya saya sebagai pastor rekan. Ketika tahu saya dipindah ke sini, langsung  malam harinya, saya berdoa dalam hati, Tuhan, cita-cita satu aja, kalau boleh saya bisa bantu pembangunan gereja. Itu saja. Sambil tiduran saya sambil berdoa dan berharap. Ketika datang, saya langsung follow up soal proses perizinan pembangunan. Saya dengar dari Dewan Paroki sudah diurus tapi belum disetujui.

Bagaimana prosesnya sampai akhirnya mendapatkan IMB?

Hal ini tidak lepas dari peran Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan KAJ dan Wakil Ketua FKUB DKI Jakarta, Romo Antonius Suyadi. Ia yang menjembatani komunikasi dengan Pemprov DKI. Singkat cerita, kami diundang ke Balai Kota DKI Jakarta untuk bertemu dengan Asisten I Gubernur. Selain dari Paroki Kampung Duri, juga hadir wawil dari Paroki Lubang Buaya, Kalvari, Jakarta Timur.

Yang saya sampaikan ketika itu adalah saya datang bukan atas nama institusi agama, tapi membawa nama rakyat Indonesia. Saya katakan bahwa kita bersaudara dalam kemanusiaan. Iman mengajarkan kita bersaudara, maka kalau boleh kita semua mendapatkan hak yang sama. Mohon ini disikapi. Hari itu saya betul mendapatkan rahmat. Blessing in disguise. Hari itu juga semua proses dilancarkan. Sangat luar biasa.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan (kedua dari kiri) dan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo (ketiga dari kiri), melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Kampung Duri, Tambora, Jakarta Barat, Senin, 20/12/2021.
(Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Pada tangal 14 Desember 2021 Gubernur Provinsi DKI Jakarta memberikan Izin Prinsip Pembangunan Gereja Paroki Kampung Duri. Kemudian, kami menyiapkan untuk penyerahan IMB dan peletakan baru pertama. H-3 sebelum Gubernur datang, paroki kami kembali didatangi beberapa warga. Kami jelaskan, bahwa ini adalah acara untuk Gubernur yang dipercayakan oleh Gereja.  Puji Tuhan persoalan tersebut terselesaikan.

Apa yang menjadi kekuatan umat dalam menghadapi tantangan demi tantangan di sini?

Doa menjadi kekuatan bagi kami sebagai umat Katolik. Memang tidak seperti makan cabai, ketika digigit langsung terasa pedas. Tidak instan, ada prosesnya. Tuhan yang jawab nanti. Yang kami hendak bangun ini bukan rumah kami, tapi rumah Tuhan. Enggak ada yang mustahil bagi Tuhan. Saya selalu percaya Malaikat Michael selalu menjaga di pintu gerbang paroki kami.

Sesuai wejangan Kardinal, paroki ini hendaknya menjadi pembawa damai masyarakat sekitar. Setelah Misa pagi itu saya selalu minta  umat doa Rosario dan Novena  Tiga Salam Maria untuk proses pembangunan gereja.  Pernah hopeless tapi saya merasakan Tuhan sendiri yang mengutus banyak pihak untuk membantu. Kuasa doa sungguh luar biasa. Saat kami tetap mengandalkan-Nya, Tuhan bekerja.

Bagaimana Romo menanggapi pesan Kardinal?

Kardinal sangat tahu tentang riwayat paroki ini. Bahkan Kardinal sendiri menyebut paroki ini adalah yang Gereja Berjuang. Tentunya berjuang menghadapi tantangan, situasi yang tidak mengenakkan, juga berjuang menunjukkan dirinya yang membawa damai. Di satu pihak Gereja berjuang menghadapi tantangan dari luar, di pihal lain tetap berbuat baik, menjadi Gereja yang merangkul.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan (kedua dari kiri), disaksikan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo (paling kiri) menyerahkan IMB kepada Kepala Paroki Kampung Duri, Romo Ronny Dahua, MSC, Senin, 20/12/2021.
(Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Sambutan Bapa Kardinal ketika peletakan batu pertama bagi saya sangat baik. IMB ini memang bukan sekadar hadiah. Dengan pemberian ini, Gereja diminta menjalin kerukunan, perdamaian sekalipun ada tantangan. Artinya, tidak pernah berhenti untuk menjadi berkat. Gereja bukan hanya fisik tetapi kehadiran umat menjadi Gereja yang hidup di tengah masyarakat.

Apa harapan Romo kepada umat Kampung Duri?

Sekali lagi, Gereja Damai Kristus dapat sungguh-sungguh menjadi sumber perdamaian. Itu harus terpancar dari kehidupan umat paroki sini. Saya turut menghimbau, jika ada warga yang membutuhkan bantuan, berilah diri kita untuk terlibat. Misalkan, jadi panitia atau berikan bantuan sumbangan. Walaupun kadang menghadapi situasi yang kurang mengenakkan, kami selalu membalas dengan kasih.

Karina Chrisyantia Felici/Permata Hanggu

HIDUP, Edisi No. 2, Tahun ke-76, Minggu, 9 Januari 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini