Bruder Ignatius Purwana Surahna, FIC Berpulang: Sang Sosok Lembut

337
Alm Bruder Ignatius Purwana Surahna, FIC

HIDUPKATOLIK.COM – Setelah menjalani sakit beberapa lama, Bruder Ignatius Purwana Surahna, FIC berpulang ke Rumah Bapa pada hari Jumat, 7/1/22, dalam usia 83 tahun. Kesan yang sangat diingat oleh bekas muridnya adalah dia seorang pribadi yang santun, lemah lembut dan baik hati. Bagi para Bruder FIC, dia adalah orang yang penuh perhatian dengan memori yang hebat.

Ia masuk novisiat tahun 1967 setalah tiga tahun menjadi guru. Selanjutnya tanggal 8 Desember 1970, ia mengucapkan prasetia sementara dan prasetia seumur hidup diikrarkan pada tanggal 27 November 1976. Tugas di beberapa sekolah pernah dijalani seperti SMP PL Wedi (1975), SMP PL Domenico Savio (1979)  dan terakhir menjadi kepala sekolah di SMP PL Sukaraja (1994-1995).

Misa Reqiuem dilaksanakan di Kapel Bruderan Ambarawa dipimpin oleh Romo Tejo Sumantoro Pr dengan Romo Paulus Agung Wijayanto, SJ.

Saat Misa Requiem

Dalam homilnya Romo Tejo menitikberatkan pada kalimat terakhir untuk dibaca lagi dalam kertas kecil. Kelembutan dan perhatian Bruder Pur menjadi mutiara, kenangan yang indah bagi Bruder-bruder FIC.  “ Akhirnya kita disadarkan bahwa kita jangan gelisah hati, ketika sabda Tuhan bukan sekadar kalimat tapi dalan kedalaman jiwa,” ucap Romo Paroki Santo Thomas Rasul  Bedono ini.

Sedangkan Romo Agung, sebagai mantan murid saat di SMP PL Wedi merasa senang dan bangga sebagai murid Bruder Pur. “Kenangan yang paling mendalam bahwa angkatan kami reuni dua kali setahun dan  sebelum reuni selalu berkunjung ke Bruder Pur. Saat reuni pasti muncul tebak-tebakan nanti saat reuni Bruder Pur memakai baju apa.  Penampilannya selalu rapi, suka berganti baju namun nuansa hijau batik sering menjadi pilihan,” kata romo yang bertugas di Gereja Santo Antonius Muntilan ini.

Memberikan penghormatan terakhir.

“Ingatan mendalam saat sekolah pada hari Sabtu sebagai  hari Krida. Murid-murid bisa mengikuti pelajaran sesuai bakat dan minat. Yang dilakukan Br. Pur adalah ngepel lantai sekolah. Maka setiap melihat lantai ingat Bruder Pur. Bruder mendidik kami dengam sungguh dan sangat manusiawi, sangat luar biasa jadi merasa bangga,” tandas Romo Agung,

Mamik, mewakili keluarga mengucapkan terimakasih kepada para Bruder FIC yang merawat Bruder Pur selama sakit.  “Dari sembilan bersaudara tinggal 5 dan Br. Pur sebagai anak sulung dan adiknya Bruder FX Yugiharjo FIC telah mendahuluinya tahun 1991,” ujarnya.

Pimpinan FIC Indonesia, Bruder FA. Dwiyatno FIC mengatakan, Almarhum menjadi sangat istimewa karena pada tahun 1984 seorang Bruder FIC yang dikenal pertama adalah Bruder Pur. “Saat datang pertama ke SPG Don Bosko Semarang, seorang bruder yang tenanan, omongane enak dirungoke, sabar, ora kasar dan lembut.  Almarhum menunjukkan sosok yang terbaik saat ada muridnya yang diarahkan jadi romo. Menjadilah bruder yang dikenang dan menjadi orang yang suci, seseorang orang yang penuh perhatian,” ujarnya.

Jenazah Bruder Pur dimakaman di pemakaman para Bruder FIC, Kerkof Ambarawa.

Laporan F.X. Triyas Hadi Prihantoro (Semarang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini