HIDUPKATOLIK.COM – Pw B. Dionisius dan Redemptus, Biarw Mrt Indonesia. Yes.25:6-10a; Mzm.23:1-3a, 3b-4,5,6; Mat.15:29-37
SERUAN pemazmur dalam Mzm. 23 kiranya menjadi sebuah gambaran ideal dari hidup orang beriman menaruh harapannya pada Tuhan. Dengan lantang ia memulai Mazmurnya dengan apa yang ia yakini, yaitu: Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Pemazmur tahu kalau Allah menjadi pemimpin dalam kehidupannya, maka Allah akan menopang apa yang dia butuhkan. Pujian si pemazmur lebih merupakan kesaksian hidupnya tentang bagaimana Allah telah bekerja secara luar biasa dalam hidupnya. Itulah yang menambah keyakinannya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik yang ia perlukan.
Bercermin dari iman dan keyakinan si pemazmur dengan Allah, rupanya para murid Yesus masih harus banyak belajar dan mengenal siapa Yesus, Sang Gembala utama. Dalam Injil hari ini kisah diawali dengan karya besar Yesus yang melakukan banyak sekali mukjizat penyembuhan bagi banyak orang sakit. Reaksi orang banyak bisa diduga yaitu mereka memuliakan Allah. Namun sayangnya, peristiwa luar biasa seperti itu rupanya tidak juga membuat para murid percaya dan mengenal secara lebih dalam dari pribadi Yesus. Berhadapan dengan orang banyak yang kelaparan, mereka mengandalkan kemampuan mereka sendiri, padahal saat itu Yesus bersama dengan mereka.
Dari kisah ini kita bisa belajar tentang bersama-sama dengan Yesus tidak otomatis membuat iman seseorang berkembang. Tuhan Yesus mengajak para murid membuka diri pada kuasa ilahi dan mengalami transformasi.
Romo Josep Ferry Susanto , Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Imam Keuskupan Agung Jakarta