Libur Nataru 2022 Masuk PPKM Level 3, Kardinal Suharyo: Umat Katolik Turut Menyesuaikan

220
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (tengah) meninjau bagian dalam Katedral Jakarta didampingi Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo (kiri) dan jajarannya, Rabu, 1/12/2021. (Dok. Humas PMK)

HIDUPKATOLIK.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy berkunjung ke Katedral Jakarta untuk meminta langsung saran dan masukan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo  terkait kebijakan khusus saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), Rabu, 1/12/2021.

Muhadjir mengungkapkan bahwa ada beberapa petunjuk dari Kardinal yang nantinya akan dikoordinasikan kembali dengan pihak-pihak terkait lainnya. Sehingga, diharapkan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait Nataru akan sesuai dengan harapan semua pihak.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan) berkunjung ke Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 1/12/2021. (Dok. Humas PMK)

“Presiden RI telah memerintahkan saya untuk melakukan koordasi terhait dengan libur Natal dan Tahu Baru. Itu semua tetap merupakan bagian dari PPKM, baik Jawa Bali ataupun luar Jawa,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa yang sudah disepakati terkait kebijakan selama libur Nataru ialah seluruh Indonesia akan menggunakan ketentuan yang sama yaitu PPKM level 3. Artinya, ketentuan-ketentuan yang diberlakukan sebagian besar diadopsi dari ketentuan yang berlaku pada saat diberlakukannya PPKM level 3.

Sementara itu, Kardinal Suharyo menuturkan bahwa Gereja Katolik khususnya di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), akan menunggu keputusan kebijakan dari pemerintah. Ia meyakini kebijakan yang ditetapkan pemerintah telah melalui berbagai pertimbangan dan masukan-masukan dari berbagai pihak.

“Umat Gereja Katolik akan menyesuaikan. Jadi, meskipun Natal itu biasanya ada yang merayakan lewat tengah malam, pasti kalau nanti pemerintah memutuskan untuk tidak mengizinkan kerumunan lewat tengah malam, kami akan ikut menyesuaikan,” terang Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ini.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri) bersama Uskup Agung Jakarta/Ketua KWI, Ignatius Kardinal Suharyo. (Dok. Humas PMK) dalam pertemuan di Wisma KAJ, Rabu, 1/12/2021.

Kardinal menambahkan, KAJ akan mengirimkan surat edaran kepada Gereja Katolik untuk memberikan sosialisasi mengenai hal tersebut. Surat edaran sosialisasi itu akan secara resmi juga ditembuskan kepada pemerintah, khususnya melalui Menko PMK.

Pada kesempatan yang sama, Vikaris Jenderal KAJ, Romo Samuel Pangestu turut menjelaskan hikmah di balik pandemi Covid-19. Situasi pandemi, khususnya bagi umat Katolik, menjadi terbiasa untuk menjalankan kebiasaan-kebiasaan baru.

“Seperti dalam beribadah, kita gunakan teknologi digital. KAJ ini ada 68 paroki meliputi wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi. Mereka yang akan melakukan Misa atau ibadah-ibadah lain harus mendaftarkan secara online melalui website Belarasa dengan menggunakan nomor BIDUK (Basis Induk Data Umat Katolik), lalu mereka akan mendapatkan QR Code untuk otorisasi saat akan melakukan ibadah di gereja,” paparnya.

Pertemuan ini juga didampingi oleh Sekretaris Jenderal KAJ, Romo Adi Prasojo dan Humas KAJ, Susyana Suwadie, serta para eselon 1 di lingkungan Kemenko PMK.

Karina Chrisyantia 

Sumber: Humas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini