Para Uskup dan Imam: Kebijakan Perpanjangan PPKM Darurat demi Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat Indonesia

318

HIDUPKATOLIK.COM –  PRESIDEN Joko Widodo telah mengumumkan kebijakan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kebigiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021. Kebijakan ini diapresiasi oleh para uskup dari sejumlah keuskupan/kuskupan agung di Indonesia, para imam, dan lembaga Katolik.

“Saya sangat mengapresiasi kebijakan ini demi keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia. Karena itu saya mengajak seluruh Umat Katolik, khususnya Umat Keuskupan Agung Semarang, untuk mengindahkan kebijakan ini dengan penuh kerelaan dan kegembiraan demi kebaikan bersama. Semoga Tuhan melindungi dan menjagai kita semua dari pandemi corona ini,” ujar Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, di Semarang, Rabu, 21/7/2021.

Hal senada disampaikan Uskup Agung Merauke/Administrator Apostolik Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC. Menurutnya, kebijakan ini diambil demi menyelamatkan nyawa seluruh elemen bangsa Indonesia.

Mencermati perkembangan Covid-19 yang belum mereda, Uskup Agung Samarinda, Mgr. Yustinus Harjosusanto MSF juga mendukung perpanjangan PPKM Darurat. “Memang ada dampak ekonomi, tetapi perpanjangan selama hanya satu pekan saja ini mesti dipandang sebagai usaha untuk lebih mengefektifkan PPKM sebelumnya, sehingga hasilnya lebih nyata,” tuturnya.

“Tidak memperpanjang berarti memperlama penderitaan karena penyebaran covid akan makin meluas. Juga akan makan waktu lebih lama lagi untuk menanggulanginya. Sikap mendukung itu kami wujudkan dalam bentuk seperti tertuang dalam Surat Edaran kami di wilayah Keuskupan Agung Samarinda,” sambungnya.

Dukungan senada juga disampaikan sejumlah uskup lainnya. Mereka antara lain, Uskup Agung Palembang/Administrator Apostolik Tanjungkarang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono; Uskup Terpilih Sibolga, Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo  Sinaga; Uskup Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan OCarm; Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM; Uskup Banjarmasin, Mgr Petrus Bodeng Timang; dan Uskup Atambua, Timor, Mgr. Dominikus Saku.

Para relawan Vaksinasi Canisius di JCC berfoto bersama setelah memberikan pelayanan kepada peserta vaksinasi. (Foto: Adhi Andono)

Para mam Katolik dari berbagai lembaga Gereja Katolik juga memberikan dukungan positif terhadap perpanjangan PPKM Darurat ini. Romo Agustinus Heri Wibowo, Pr selaku Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (HAK KWI), misalnya, menilai perpanjangan PPKM sampai 25 Juli 2021, supaya laju penularan Covid menurun dan kebutuhan pengobatan Covid di RS berkurang. Sehingga, RS tidak lumpuh karena over capacity, dan dapat menangani penyakit penyakit lainnya yang mengancam nyawa.

“Semoga kesabaran kita membawa hasil, sehingga tanggal 26 Juli 2021 kita dapat mengikuti pembukaan bertahap lepas dari situasi PPKM. Tetap sabar untuk disiplin mentaati prokes kesehatan. Kesabaran adalah wujud dari kasih untuk sesama. Kasih itu sabar (1 Kor 13: 4),” tuturnya.

Pesan senada disampaikan Romo P.C. Siswantoko, Pr selaku Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam, KWI. Dia mengatakan, perpanjangan PPKM Darurat agar penyebaran Covid dapat lebih ditekan, jumlah orang yang terpapar semakin berkurang, angka kematian akan menurun dan akhirnya masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan tenang.

“PPKM memang membuat hidup jadi berat dan kurang nyaman. Tetapi itulah cara pemerintah untuk membela kehidupan masyarakatnya. Sebagai murid-murid Kristus, kita diajak untuk turut berpartisipasi dalam menyelamatkan bangsa ini dari cengkeraman Covid dengan mentaati aturan PPKM, selalu berpengharapan, hidup dalam kasih, dan peduli dengan sesama, lebih-lebih yang sangat membutuhkan,” ujarnya.

Dukungan serupa juga disampaikan Romo Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta (Pastor Paroki Gianyar, Bali), Romo Freddy Rantetaruk (Direktur Eksekutif Caritas Indonesia, KARINA KWI), Romo Antonius Rus Tjokroatmodjo (Sekjen Keuskupan Agats-Asmat), Romo Antonius Suyadi Pr (Ketua Komisi HAAK KAJ/Wakil Ketua FKUB DKI Jakarta), Romo F.X. Eko Armada Riyanto, CM (Ketua STFT Widya Sasana, Malang), Romo Yohanes Lulus Widodo (Staf Seminari Rex Caritas, Keuskupan Palangkaraya), Romo Ewaldus Ewal, Pr (Sekretaris Eksekutif Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi KWI), Romo Carolus Patampang (Ketua Unio Keuskupan Agung Makassar), dan Romo Rofinus Neto Wuli (Ketua Ikatan Alumni Lemhanas Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Laporan Dirjen Bimas Katolik/FHS

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini