Paskah Bersama Pramuka Keuskupan Agung Semarang

220
Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko dalam Misa Pramuka se Keuskupan Agung Semarang/tangkapan layar Komsos Katedral Semarang

HIDUPKATOLIK.COM – PANDEMI Covid-19 yang belum membolehkan segala kegiatan Kepramukaan setiap jenjang secara offline (tatap muka). Namun Tim Kerja Kepramukaan (TKK) Badan Koordinasi Sekolah (BKS) Keuskupan Agung Semarang (KAS) dalam rangka peringatan Paskah 2021, melaksanakan Misa bersama secara virtual, Jumat (9/3/21).

Misa bersama ini dipimpin Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko di dampingi konselebran Pastor Herman Singgih Sutoro. Dari Gereja Katedral Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci, Randusari Semarang Misa online dilaksanakan dan disiarkan secara langsung melaui channel Youtube.

Misa terselenggara atas kerjasama dengan tim Komisi Komunikasi Sosial KAS dan diikuti lebih dari 2.100 pramuka siaga, penggalang, penegak, pandega dan kakak-kakak pembina se-KAS.

Misa Paskah bersama Pramuka di Keuskupan Agung Semarang/tangkapan layar Katedral Semarang

Perayaan Paskah Bersama Pramuka KAS ini mengambil tema, “Membangun Sinergi Bersama Sebagai Anggota Pramuka di Keuskupan Agung Semarang untuk perkembangan Bangsa dan Gereja masa Depan.” Namun satu jam sebelum Misa link sudah dibuka dengan tayangan kegiatan kepramukaan dari pangkalan sekolah di TKK BKS Semarang.

Dalam khotbahnya Bapak Uskup selain mengupas dari bacaan kitab suci, bahwa awalnya para rasul dilanda ketakutan sepeninggal Yesus. Namun saat sedang menjala ikan dan melihat Yesus mereka menjadi percaya betul dan mewartakan kebangkitan Tuhan sehingga banyak orang yang mengikuti dengan jumlah sampai 5.000 orang.

“Dengan demikian adik-adik pramuka yang sudah komuni supaya rajin Ekaristi sebagaimana murid Yesus yang berani keluar untuk mewartakan keselamatan,” ucap Uskup Rubby, sapaan Uskup Agung ini.

Selanjutnya, dikatakan sebagai insan pramuka harus bisa mewartakan Injil dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga sebagai pelajar yang baik harus selalu membantu orang tua bila di rumah dalam menghayati pewartaan Tuhan. “Jadilah anggota pramuka yang katolik dan militan guna menjadi bentara-bentara Kristus,” tandas Bapak Uskup.

Salah satu peserta Frederick Stevano Wijaya mengatakan bahwa Misa Paskah Pramuka secara online ini menarik karena sebagai pengalaman pertama. Namun karena wilayah jaringan internet yang kurang mendukung kadang menjadi kendala. “Harapannya semoga Pramuka kegiatan lainnya dapat dilancarkan walaupun di saat pandemi seperti ini,” ucap siswa kelas 7E SMP Pangudi Luhur Domenico Savio Semarang ini.

Frederick Stevano Wijaya saat mengikuti Misa Paskah Pramuka secara online/dok. pribadi

Salah satu orang tua siswa yang mendampingi putranya dalam misa Paskah virtual berkesan bahwa kesakralan Misa berbeda karena situasi dengan mengikuti secara daring dari rumah. Namun dari makna Paskah yang disampaikan uskup menjadi point penting untuk dimaknai dan diresapi. Begitu pula tayangan kegiata kepramukaan dari berbagai sekolah juga bagus.

“Akan semakin bermakna dengan tayangan contoh tindakan nyata di masa pandemi yang mengingatkan tentang kegiatan keutamaan Pramuka seperti belarasa, kerjasama dan cinta tanah air. Disini anak akan tahu manfaat dari kegiatan pramuka, bukan sekedar menjalankan kewajiban,” tutur Wulan Senjayani yang sehari-hari sebagai psikolog.

FX Triyas Hadi Prihantoro (Semarang)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini