Sukacita Natal bagi Semua

184
(Ki-ka): Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, disambut Mgr Suharyo dan para imam di Katedral Jakarta.
[HIDUP/Maria Pertiwi]

HIDUPKATOLIK.com - Kegembiraan Natal dirasakan semua kalangan. Pemerintah pun berhasil memenuhi janji Natal yang damai.

SAMBIL menyanyikan lagu “Gloria in Excelcis Deo”, Romo Victorius Rudy Hartono turun dari panti imam. Ia menyambangi beberapa anak dan mengajak mereka untuk bernyanyi. Namun tak semua anak melantunkan lagu itu. Ada juga yang tahu, tapi enggan menyanyi. Mereka adalah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang menghadiri Misa Natal ABK di Gereja St Ignatius Loyola Jalan Malang, Jakarta Pusat, Minggu, 25/12.

Usai Misa, sekitar 40 ABK ini mengikuti lomba mewarnai tas. Di atas lantai berkarpet, mereka menyelam dalam keasyikan aktivitas itu. Para orangtua mendampingi putra-putri mereka. Hanya ada segelintir anak yang mondar-mandir.

Donnie Mardonius, ayahanda Benediktus Anfield Bagus Wibowo merasa senang dengan semarak Natal khusus untuk ABK. Baginya, Natal perlu diperkenalkan kepada semua orang, termasuk ABK. Karena itu, selama Natal anak-anak memakai atribut Natal agar mereka tahu bahwa hari raya sukacita itu telah tiba, Tuhan Yesus telah lahir.

Terus Berlanjut
Sukacita Natal ABK terus berlanjut dengan kehadiran Santa Klaus. Tokoh bertubuh gempal, berjanggut, dan berbusana serba merah itu membagikan hadiah Natal kepada ABK. Tak sedikit peserta yang mengabadikan momen itu dengan mengajak Santa Klaus berpose bareng. “Hal penting lain adalah mempererat persaudaraan orangtua ABK dan sesama ABK,” ujar Donnie.

Santa Klaus membagi bingkisan Natal untuk ABK.[HIDUP/Edward Wirawan]
Santa Klaus
membagi bingkisan Natal untuk
ABK.
[HIDUP/Edward Wirawan]
Sebagai orangtua, Donnie menyebut pentingnya keterbukaan dan kebesaran hati dalam mengasuh ABK. Anfield, anaknya berbakat dalam melukis. Ia sudah menggelar beberapa pameran lukisan dan dananya untuk amal. Anfield berusia 12 tahun dan kini duduk di SD SLB B Pangudi Luhur Jakarta. “Tanggal 3-12 Februari nanti, ia akan pameran tunggal di TIM (Taman Ismail Marzuki–
Red),” ujar Donnie. Momen Natal bersama, lanjut Donnie, juga menjadi obat kerinduan keluarga ABK untuk merayakan Misa Natal bersama, sebab mereka sangat susah bergabung dalam Misa umum.

Darwin Winata, Ketua Seksi Kerasulan Keluarga (SKK) Paroki Jalan Malang, menyebut, Natal bersama keluarga ABK merupakan wujud kepedulian Gereja agar ABK mengikuti perayaan itu dengan nyaman. “Agar mereka nyaman dan menjadi diri sendiri,” ungkap Darwin.

Astrid Anggraini Irwanputeri, anggota SKK yang juga istri Darwin mengatakan, ide acara Natal ABK adalah memberikan keceriaan, kebersamaan dalam keluarga, dan kesempatan agar antarkeluarga ABK akrab.

ABK Paroki Jalan Malang, lanjut Astrid, memiliki pelbagai kemampuan mulai dari melukis, bermusik, bernyanyi, serta membuat origami. Istri Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, pernah datang dan mengajarkan ABK cara membuat origami, bahkan ia membeli salah satu origami karya ABK.

Dua hari sebelumnya, Komunitas Pekerti Kasih juga menggelar acara hampir serupa. Mereka menggelar Makan Siang Natal untuk anak-anak penyandang tunagrahita serta pelayanan kepada petugas kebersihan, pekerja kebun, dan warga lanjut usia di salah satu rumah makan di Ciledug, Tangerang, Banten.

Komunitas kategorial lain di Keuskupan Agung Jakarta juga mengadakan Makan Siang Natal, misal Komunitas Sant’Egidio. Bekerjasama dengan komunitas kategorial yang tergabung dalam Pertemuan Mitra Kategorial Keuskupan Agung Jakarta (Pemikat KAJ) Makan Siang Natal diadakan di Aula Seminari Wacana Bhakti, Jakarta Selatan, Minggu, 25/12.

Ada sekitar 600 undangan hadir dalam kegiatan itu. Mereka dilayani oleh sekitar 400 relawan. Persiapan untuk acara tahunan itu mulai berdenyut sejak Oktober. Menurut salah satu panitia, Devie Kusumaputri, tak ada kendala untuk menjaring para peserta. Kesulitan justru ditemui saat berkoordinasi dengan para relawan. “Kami memastikan komitmen mereka,” jelasnya.

Seorang relawan dari Komunitas Emmanuel, Budi Huang, mengaku senang terlibat acara Makan Siang Natal. Baginya, kesempatan itu untuk melayani, membagi kegembiraan, dan mengenal sesama.

Panitia dan relawan duduk semeja makan dengan para undangan. Di tengah mereka, ada sejumlah selebritis yang ikut ambil bagian dalam menyemarakkan suasana Makan Siang Natal, antara lain, Cathy Sharon, Edric Chandra, Olga Lidya, dan Ferry Salim.

Panitia juga memberikan bingkisan Natal. Kado itu sesuai dengan daftar keinginan para undangan yang telah dijaring saat pendaftaran. Kadokado yang diberikan tentu menyesuaikan dengan kemampuan anggaran panitia. Panitia juga membubuhkan nama di tiap kado sesuai penerimanya.

Devi berharap, kegiatan ini terus berkembang dan tak melulu berlangsung hanya saat Natal. “Kami berharap, perjumpaan pada Natal ini bisa menjadi momen indah dan berlanjut pada hari-hari biasa lain,” lanjutnya.

Mengembalikan Kemuliaan
Natal bagi Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo adalah saat di mana setiap umat diajak untuk makin memahami dan mengalami kemuliaan Yesus atau kemuliaan Allah yang tampak dalam diri Yesus. Pendapat itu disampaikan Mgr Suharyo saat memimpin Misa Natal Pontifikal di Gereja Katedral St Perawan Maria Diangkat ke Surga Jakarta, Minggu, 25/12.

Kemuliaan Allah di Indonesia saat ini, kata Mgr Suharyo, menjadi kabur karena berbagai alasan. Misal, tindak kekerasan yang dipicu perbedaan suku, ras, dan agama. Selain itu, kemiskinan yang belum dapat diatasi, peredaran dan pemakaian narkoba yang kian marak, korupsi yang makin liar, dan kualitas demokrasi yang belum dewasa. Ia mengajak umat untuk mengembalikan kemuliaan Allah dengan cara paling sederhana, yakni membangun persaudaraan sejati, kedamaian, dan semangat belarasa.

Sementara itu dalam kunjungan ke Katedral Jakarta pada malam Natal, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, menjamin perayaan Natal dan pergantian tahun berjalan kondusif. “Umat Nasrani bisa beribadah dengan tenang. Kepolisian sebagai ujung tombak menjaga perayaan Natal. Tiga matra TNI mem-back up penuh supaya Natal berjalan damai. Selamat Natal, damai di bumi, di hati, dan di Indonesia tercinta,” ungkap Tjahjo.

Yanuari Marwanto
Laporan: Edward Wirawan/Marchella A. Vieba/Christophorus Marimin/Antonius E. Sugiyanto/Maria Pertiwi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini