HIDUPKATOLIK.com – Yes. 65:17-21; Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b; Yoh. 4:43-54.
KISAH penyembuhan anak seorang pegawai istana dalam perikop hari ini menunjukkan bagaimana komitmen Yesus dalam karya pembebasan. Pertama, Yesus tidak menciptakan diskriminasi di dalam perjumpaan-Nya dengan manusia. Kedekatan Yesus terhadap orang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir tidak menghalangi perhatian-Nya kepada kelompok sosial lainnya yang lebih mapan. Yesus bergaul dan membuka diri dengan siapa saja termasuk juga dengan pegawai istana. Patokan penerimaan Yesus kepada manusia tidak bergantung dari latar belakang seseorang tetapi dari kasih-Nya sendiri. Kedua, mukjizat penyembuhan itu dimaksudkan sebagai basis pertumbuhan iman di dalam hidup seseorang. Tanda heran itu menunjukkan kemahakuasaan Allah sehinga siapa pun yang menyaksikannya akan bertobat dan menjadi pribadi yang percaya.
Romo Marianus Oktavianus Wega, Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana Roma