Gereja Katolik di Libanon Meminta Pertolongan. Ini Saluran Donasi Resmi

365
Keadaan Beirut usai ledakan| Dok. UNICEF

HIDUPKATOLIK.COM—Para pemimpin Katolik Libanon memohon bantuan untuk negara mereka. Sebelum terjadi ledakan, Beirut, ibu kota negara ini sudah menderita kemerosotan ekonomi yang parah. “Gereja, yang telah membentuk jaringan pertolongan di seluruh wilayah Lebanon, sekarang menemukan dirinya dihadapkan pada tugas besar baru, yang tidak mampu dipikul sendiri,” ujar Kardinal Bechara Rai, Patriark Maronit. Ia menyerukan agar dana yang dikendalikan PBB disiapkan untuk mengelola bantuan bagi rekonstruksi Beirut dan bantuan internasional lainnya untuk membantu negara yang tertimpa bencana.

Di Libanon, Katolik Maronit adalah kelompok Kristen terbesar. Di Amerika Serikat, dua uskup Maronit mencatat bahwa ledakan yang menewaskan lebih dari 130 orang dan lebih dari 300.000 orang kehilangan tempat tinggal, telah mengubah Beirut menjadi “kota apokaliptik”. Rumah sakit, sekolah, rumah, bisnis, dan banyak lagi bangunan hancur. Hal ini membuat banyak orang putus asa dan tidak berdaya.  Untuk itu, “Kami meminta dukungan Anda untuk saudara dan saudari kami di masa sulit ini dan sebagai tanggapan atas bencana ini,” sebut pernyataan yang ditandatangani oleh Uskup Gregory Mansour dari Eparki St. Maron di Brooklyn dan A. Elias Zaidan dari Eparki Our Lady of Lebanon di Los Angeles.

Lanjut pertanyaan itu menyebutkan, “Kami mendorong Anda untuk berdoa bagi Libanon. Kami mengimbau semua bangsa, semua orang yang berkehendak baik, untuk berdiri dalam solidaritas dengan orang Libanon. Kami berharap dan berdoa Libanon akan mendapatkan kembali stabilitas dan memulai jalan pemulihan menuju perdamaian dan keadilan bagi semua.”

Di Beirut, Patriark Katolik Suriah,  Ignace Joseph III Younan mengimbau semua orang dengan niat baik: “Inilah Beirut, berteriak minta tolong!” Ia mengatakan semua paroki di Suriah akan menggunakan segala sesuatu  yang mereka miliki untuk membantu. “Kami menghargai semua bantuan yang diberikan kepada mereka yang terkena dampak, terutama bagi warga Beirut dan sekitarnya,” katanya sembari memohon doa dan menyebut para korban sebagai martir.

Dalam pernyataan dari Patriarkat Katolik Melkit di Damaskus, Patriark Joseph Absi juga menyebut mereka yang meninggal sebagai martir. “Waktunya sekarang bukan untuk berbagi tanggung jawab atau untuk perselisihan, tapi untuk kerja tak kenal lelah demi mengurangi dampak bencana nasional menghindari yang terburuk,” tuturnya.

Berikut adalah beberapa lembaga Katolik tempat Anda dapat berdonasi untuk membantu warga Libanon:

Catholic Near East Welfare Association, sebuah agen Vatikan: https://cnewa.org/campaigns/lebanoncrisis/

Caritas International, organisasi payung untuk badan amal Katolik seperti Catholic Relief Services, Development and Peace [CAFOD]
http://www.caritas.org/2020/08/explosions-in-beirut/

Church in Need, sebuah yayasan kepausan
https://www.churchinneed.org/beirut-acn-offers-emergency-food-aid/

Malteser International, badan bantuan dari Sovereign Order of Malta
http://www.malteser-international.org/en/donation.html

Jesuit Refugee Center
https://www.jrsusa.org?form=lebanonresponse

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini