Gereja Ini Buat 8 Wastafel dari Batu Alam, Pastor Paroki: 8, Tanda Hidup Baru

499
Menyambut new normal, Paroki St. Odilia Citra Raya membuat delapan unit sarana cuci tangan yang sedang dalam proses pengerjaan. Dok. Ist.

DALAM persiapan menuju new normal atau tatanan hidup baru, sejumlah paroki di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mulai menata gereja agar sesuai dengan protokol peribadatan.

Paroki St. Odilia Citra Raya, Tangerang adalah salah satu paroki yang gencar mempersiapkan diri menyambut new normal. Di antara berbagai hal yang disiapkan, Satgas Kendali COVID-19 paroki membuat tempat cuci tangan sejumlah delapan unit di halaman gereja. Tempat cuci tangan ini terbuat dari batu alam.

Kepala Paroki St. Odilia Citra Raya, Romo Felix Supranto, SS.CC, mengatakan delapan unit sarana cuci tangan itu adalah simbol kehidupan baru. Angka delapan dalam Kitab Suci melambangkan kehidupan baru; Yesus disunat pada hari kedelapan,” katanya, Senin, 15/6.

Romo Supranto berharap, new normal tidak hanya menjadi habitus baru dalam peribadatan tetapi dalam segala segi kehidupan. Dia juga menuturkan, persiapan paroki tak hanya meliputi sarana-prasarana, tetapi juga pembentukan personel dan minimalisasi risiko.

Terkait dengan hal itu, Paroki St. Odilia Citra Raya akan menyesuaikan jumlah penyelenggaran Misa, bila nanti KAJ sudah memutuskan untuk memulai Misa konvensional dan PSBB di Tangerang Raya sudah berakhir.

Kepala Paroki St. Odilia Citra Raya, Romo Felix Supranto, SS.CC

Paroki St. Odilia Citra Raya meliputi 13 wilayah kecamatan dan menurut Romo Supranto, banyak umat yang bekerja di pabrik dan pasar tradisional sehingga harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan.

Baginya, tidak masalah sementara ini umat mengikuti Misa online sebab yang utama adalah keselamatan umat. Dia juga mengungkapkan apresiasi kepada pemerintah setempat yang menurutnya cukup hati-hati dalam menangani COVID-19.

Gubernur Banten, Wahidin Halim, pada Minggu, 14/6, memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Tangerang Raya hingga 28 Juni 2020.

Hermina Wulohering

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini