Pro Toleransi Demi Kesatuan Bangsa

61
Kelompok Cipayung Plus membahas tentang pembubaran KKR di Bandung (Dok Panitia)

HIDUPKATOLIK.COM-BELUM lewat sebulan sejak terjadinya peristiwa bom di Gereja Oikoumene, Samarinda, peristiwa intoleransi kembali terjadi di tengah masyarakat Indonesia. Kali ini aksi intoleran dilakukan sekelompok massa yang menamakan dirinya Pembela Ahlus Sunnah (PAS), dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Mereka membubarkan paksa ibadah Natal di Sabuga ITB, Bandung, pada hari Selasa, 6 Desember 2016 lalu, yang seharusnya dihadiri ribuan umat Kristen kota Bandung.

Apapun bentuk dan alasannya, pelanggaran terhadap hak warga negara yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 merupakan tindakan yang tidak dapat ditolerir. Situasi yang terjadi telah meresahkan masyarakat, tidak hanya di kota Bandung, namun berbagai daerah lainnya di Indonesia. Melihat situasi tersebut, pada hari ini Kamis, 8 Desember 2016, kelompok Cipayung Plus yang terdiri dari PB PMII, PP GMKI, PP GMNI, PP PMKRI, DPP IMM, PP KMHDI, PP HIKMAHBUDHI menyatakan sikap:

Pertama, Menyesali terjadinya peristiwa pelarangan ibadah dimana pemerintah takluk kepada tekanan massa intoleran. Negara seperti tidak berpemerintahan. Kedua, Mendesak Pemerintah harus segera mencopot Kapolda, Kapolres, Kapolsek terkait karena tidak mampu menjaga dan menjamin hak warga negara. Ketiga, Meminta Kapolri segera menangkap dan memproses para pelaku intoleran. Keempat, Kebobolan tugas intelijen dalam melakukan pencegahan konflik di daerah telah terjadi berulang kali, sehingga pemerintah harus mengevaluasi segi integritas personil maupun komandonya. Agar mampu menelisik lebih dalam guna mencegah tindakan radikal dan intoleran semakin meluas. Kelima, Meminta Pemerintah untuk segera membubarkan dan melarang organisasi intoleran yang tidak bernafaskan Pancasila. Keenam, Menyerukan kepada semua anggota Kelompok Cipayung Plus yang tersebar di seluruh Tanah Air, agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketenteraman Republik Indonesia. Kelompok Cipayung Plus akan menjadi Garda terdepan menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Ketuju, Meminta seluruh rakyat Indonesia agar tidak terprovokasi dan tetap bahu membahu menjaga persatuan bangsa.

Yusti H.Wuarmanuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini