HIDUPKATOLIK.com – Setelah kepergiannya dilaporkan banyak mukjizat terjadi. Sejak saat itu, ia dipanggil sebagai pelindung mereka yang menderita gangguan mental dan spiritual.
Kisah St. Dymphna, juga dieja Dympna dan Dimpna, diselimuti misteri dan ketidakpastian. Namun, tidak ada yang menyangsikan tradisi yang
memintanya untuk menjadi pelindung penderita gangguan mental.
Catatan sejarah paling awal tentang penghormatan orang kudus ini berasal dari pertengahan abad ke-13 di Belgia. St. Dymphna sendiri berasal dari Irlandia. Catatan Gereja St. Aubert dari Cambrai,
menyatakan, kisah St. Dymphna ditulis berdasarkan tradisi lisan. St. Dymphna telah dihormati selama bertahun-tahun di sebuah gereja di Geel, Provinsi Antwerpen, Belgia.
Menurut kisah itu, Dymphna lahir di Irlandia pada abad ketujuh. Ia adalah putri seorang raja di Irlandia bernama Damon dan seorang ibu Katolik. Mengetahui tabiat suaminya, ibunya pun membaptiskan Dymphna secara diam-diam. Naas, ketika Dymphna baru berusia 14 tahun, ibunya
meninggal. Raja Damon yang sangat mencintai istrinya merasa begitu terpukul. Setelah kematiannya, kesehatan mental Raja Damon ikut menurun drastis.
Guna mengusir rasa sepinya, Raja Damon pun memutuskan untuk menikah lagi. Ia mencari sosok perempuan yang mirip dengan mendiang istrinya. Sayang, sosok itu tak ia temukan. Obsesinya pun
semakin meningkat, ia kemudian mulai menginginkan putrinya yang memiliki kemiripan yang kuat dengan ibunya.
Ketika Dymphna mengetahui niat ayahnya itu, ia langsung melarikan diri dari Irlandia bersama dengan bapa pengakuannya, Pastor Gerebernus dan dua pelayan. Kemudian mereka berlayar ke dataran Eropa dan mendarat di Belgia. Di sana mereka tinggal di dekat kapel St. Martin, Geel. Menurut satu tradisi, Dymphna membangun rumah sakit di sana untuk orang miskin dan sakit di wilayah itu.
Setelah beberapa waktu, Raja Damon lalu mengirim beberapa anak buahnya untuk mencarinya. Pelacakan itu mudah sebab selama di Belgia, Dymphna menggunakan koin dari Irlandia, ini memudahkan mereka untuk menemukannya di Geel. Mendapatkan fakta itu, para pasukan langsung melaporkan hal ini kepada raja.
Raja Damon pergi ke Belgia untuk mencoba membawa Dymphna kembali ke Irlandia. Ketika dia melawan, Damon menyuruh tentaranya membunuh Pastor Gerebernus dan kemudian, dengan marah,
dia menghunus pedangnya dan memotong kepala Dymphna. Saat itu, usianya masih 15 tahun. Lalu penduduk kota menguburkan keduanya di sebuah gua dekat Geel. Dengan ini, Dymphna menerima mahkota kemartiran untuk mempertahankan kesu-
ciannya.
Tak lama setelah kematiannya, lima orang kurang waras mengembara ke pedesaan di mana ia dibunuh, dan bermalam di sana. Ajaibnya saat terbangun, mereka semua sembuh. Diceritakan, sejumlah orang yang telah mengunjungi makamnya, para perderita epilepsi dan berbagai penyakit mental akhirnya disembuhkan. Sejak saat
itu ia dipanggil sebagai pelindung mereka yang menderita gangguan mental dan spiritual.
Sebuah gereja dibangun di tempat St. Dymphna dimakamkan, meski kemudian gereja ini terbakar tahun 1489. Tahun tahun 1532, gereja itu dibangun lagi dan masih ada hingga hari ini. Di tempat itu dibangun juga sebuah rumah sakit jiwa yang mampu menampung sekitar 1.500 pasien.
Felicia Permata Hanggu
HIDUP NO.05 2020, 2 Februari 2020