HIDUPKATOLIK.COM— Santo Yohanes Paulus II dibesarkan di dalam lingkungan keluarga yang kudus. Ia mendapat bimbingan dari kedua orangtuanya yang saleh dan menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Ibunya, Emilia Wojtyla adalah seorang perempuan muda yang percaya diri dan menjalankan rumah tangganya secara religius. Ia begitu bangga dengan kedua putranya, Edmund dan Karol.
Emilia terutama menyukai anak bungsunya, Karol yang ia panggil dengan nama kesayangan “Lolek”. Menurut penulis biografi George Weigel, Emilia pernah membawanya dalam kereta bayi saat berjalan di sekitar Wadowice dan mengatakan kepada tetangganya, “Lolekku akan menjadi orang hebat kelak.”
Namun malang, Emilia hanya dapat menyaksikan Lolek kecilnya tumbuh mencapai usia hampir 9 tahun lalu menghembuskan nafas terakhir. Ingatan St. Yohanes Paulus II akan ibunya memang tidak banyak, tetapi ia mengatakan bahwa ibunya telah meninggalkan dampak abadi pada dirinya terutama pada kontribusi terhadap pengasuhan imannya yang luar biasa.
Intuisi keibuan Emilia ternyata benar. Sejak kanonisasi Yohanes Paulus II, banyak orang menyebutnya sebagai Yohanes Paulus Agung. Pengabdiannya yang mendalam kepada Tuhan dan Bunda Maria berhasil ia wariskan kepada putranya. Ia menyediakan tanah subuh bagi bertumbuhnya akar injil suatu hari nanti hingga menjadi pohon iman yang besar.
Felicia Permata Hanggu