Akibat Covid-19, Kolekte Tahunan untuk Tanah Suci Ditunda

330
Para peziarah di Tanah Suci sedang memanggul salib| Dok holylandpilgrimage.org

HIDUPKATOLIK.COM— Tradisi koleke tahunan untuk Tanah Suci yang diadakan setiap hari Jumat Agung di seluruh dunia mendapat penangguhan tahun ini. Vatikan telah memberikan keputusannya berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan pada tanggal 2 April 2020 oleh Kongregasi Gereja Timur. Rilis ini menuliskan bahwa Paus Fransiskus menyetujui hari pengumpulan kolekte tahunan untuk Tanah Suci menjadi hari Minggu, 13 September mendatang. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk respon atas imbauan pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial sehingga hampir seluruh Gereja di dunia melaksanakan ibadat Jumat Agung secara daring.

Tanggal 13 September 2020 dipilih untuk memgumpulkan kolekte karena dekat dengan perayaan Pesta Salib Suci keesokan harinya, 14 September. Pesta Salib Suci memperingati penemuan relikui salib oleh St. Helena dan permulaan ibadat umum di Yerusalem dengan pembangunan Basilika Makam Suci. Akibat pandemi virus korona, Basilika Makam Suci ditutup pada akhir Maret hingga waktu yang belum ditentukan. Kejadian ini adalah yang pertama kalinya selama hampir 700 tahun,  situs suci yang menampung makam Kristus dan situs penyaliban ditutup untuk waktu yang lama. Dengan demikian, “Kolekte ini akan menjadi tanda harapan dan keselamtan sekaligus solidaritas dengan mereka yang meneruskan kabar sukacita Kristus di tanah tempat di mana semuanya bermula,” tulis rilis resmi tersebut.

Rilis itu juga menyebutkan bahwa komunitas-komunitas Kristen di Tanah Suci dihadapkan pada situasi yang sama yakni risiko penularan virus dibarengi situasi hidup yang sulit. Mereka mendapat manfaat dari solidaritas penuh belas kasih dari umat beriman di seluruh dunia setiap tahunannya untuk terus mempertahankan misi evangelisasi serta memelihara sekolah dan struktur kesejahteraan yang terbuka untuk semua warga negara memperoleh pendidikan, hidup berdampingan secara damai dan peduli, terutama bagi mereka yang kecil dan miskin.

Lebih lanjut, Kantor Pers Vatikan merilis beberapa rincian tertanggal 4 Maret mengenai penggelolaan uang dari kolekte 2020, yang berkisar lebih dari USD 8,2 juta. Gereja menghabiskan lebih dari USD 3,2 juta untuk pembinaan akademis, spiritualis, dan kebutuhan pangan para seminaris dan imam serta kaum religius. Selain itu, sebanyak USD 3 juta digunakan untuk mensubsidi kegiatan sekolah dan pendidikan bagi kaum muda, termasuk di Universitas Betlehem. Kemudian, sekitar USD 2 juta digunakan untuk memberikan bantuan darurat dan dukungan kepada masyarakat di 10 negara.

Sejak 1974 Tahkta Suci telah mengawasi pengelolaan kolekte tahunan Gereja untuk Tanah Suci ketika Paus Paulus VI menetapkan Jumat Agung sebagai hari untuk mengumpulkan kolekte khusus itu. Kolekte ini diambil dari paroki dan uskup di seluruh dunia. Setelah itu, kolekte akan dikelola oleh para Fransiskan yang menjaga pemeliharaan situs-situs suci, melanjutkan kehadiran Injil, serta mendukung kebutuhan hidup orang-orang kristen di Tanah Suci.

Felicia Permata Hanggu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini