Bakti Sosial di Lereng Menoreh

163
Seorang mahasiswa menyerahkan bantuan kepada Sr Maria Christera OSF saat kunjungan mereka ke Panti Asuhan Brayat Pinuji Boro, Yogyakarta.
[Febrian Y. Kristianto]

HIDUPKATOLIK.com – Memasuki halaman Panti Asuhan Brayat Pinuji Boro, Yogyakarta suasana terasa teduh dan nyaman. Melodi keceriaan anak-anak semakin terdengar merdu di telinga, ketika langkah kaki masuk lebih dalam di kompleks panti. Suasana ini juga dirasakan mahasiswa Akademi Sekretari dan Manajemen Marsudirini (ASMI) Santa Maria, program studi Public Relations saat mengadakan bakti sosial, Rabu, 4/12.

Pemimpin panti Suster Maria Christera OSF mengucap terima kasih kepada mahasiswa yang dengan kerelaan telah membantu anak-anak panti. Ia berharap, “Dengan adanya mahasiswa-mahasiswi dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan menularkan kepada yang lainnya agar mau peduli terhadap teman-teman kita yang membutuhkan.”

Sr Christera menambahkan, selama bertugas di tempat ini, ia harus ikut merasakan sulitnya menangani para remaja putri, khususnya mereka yang berlatar belakang dari keluarga bermasalah. Ia melihat, anak-anak usia remaja ini sedang dalam masa pencarian identitas diri. Ia menemukan, beberapa anak memiliki kecenderungan memberontak, dan beberapa juga pacaran secara sembunyi-sembunyi.

Di Panti Brayat, ada sekitar 69 anak puteri dengan umur beragam mulai dari TK hingga SMA/SMK. Panti ini ini dirintis sejak 1930 oleh Romo J.B Prenthaler SJ, misionaris pertama di Boro. Romo Prenthaler yang berkebangsaan Austria ini awalnya mendirikan panti di belakang RS St Yusuf Boro. Sampai puluhan tahun tak ada yang berubah dengan panti ini.

Febrian Y. Kristianto (Yogyakarta)

HIDUP NO.52 2019, 29 Desember 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini