MENANTI GEREJA BARU KARAWACI

661
Umat mengikuti Misa di Gereja St Agustinus.
[HIDUP/Edward Wirawan]

HIDUPKATOLIK.comKendala teknis dan pembangunan gereja molor, tak menyurutkan umat untuk setia merawat persaudaraan dan keragaman. Mereka berharap, November nanti gereja rampung.

GEREJA St Agustinus Karawaci, belum purna dibangun. Di bagian sana-sini masih tampak material bangunan. Namun, ini tak menghalangi umat untuk merayakan 28 tahun peziarahan mereka di bumi Tangerang. Di antara beton penyangga bangunan, umat menempati bangku-bangku. Sebagian mereka yang hadir juga menempati sejumlah kursi di halaman gereja.

Meski jauh dari kesan semarak, umat tetap memperingati hari jadi dan pesta nama pelindung Paroki pada Minggu, 28/8. Sehari sebelumnya, Dewan Pengurus Harian Paroki Karawaci memotong tumpeng dan menggelar malam refleksi tentang Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta (Ardas KAJ). Menurut Yustinus Ari Wibawa, Sekretaris Dewan Paroki, refleksi itu bertujuan agar setiap pengurus memikirkan sejauh mana Ardas telah diamalkan, terutama terkait nilai-nilai Pancasila.

Dua minggu menjelang puncak perayaan, panitia mengadakan kompetisi bola voli, untuk merangkul masyarakat sekitar. Ada delapan klub, terdiri dari para ibu perwakilan kelurahan, Polsek, Koramil, dan kecamatan. Kompetisi itu dimenangkan klub dari Polsek.

[nextpage title=”MENANTI GEREJA BARU KARAWACI”]

Pertandingan voli rutin diadakan di Paroki Karawaci. Olah raga ini masuk ke Paroki atas inisiatif sejumlah perempuan Paroki Karawaci. Kala senja tiba, umat dan warga berbaur di lapangan voli milik Sekolah Strada yang terletak di belakang gereja. Setiap Senin hingga Jumat, mereka selalu tanding. Bagi Kepala Paroki Karawaci, Romo Aloysius Supandoyo OSC, olah raga itu tak sekadar membuat tubuh sehat, tapi juga ikut merawat keragaman di tengah masyarakat. Kebhinekaan dan keakraban dengan warga sekitar, imbuh Romo Pandoyo, harus terus dipupuk lewat aneka kegiatan.

Posisi lSekolah Strada yang dekat dengan gereja membuat banyak warga lebih akrab menyebut Gereja St Agustinus dengan nama Gereja Strada. “Tak masalah mereka menyebut gereja ini dengan nama apapun. Bagi saya, mereka tahu keberadaan gereja dan tak mempermasalahkan, itu sudah cukup,” ujar Romo Pandoyo.

Pada November mendatang gereja diperkirakan akan rampung. Ari mengatakan, molornya pembangunan karena kendala teknis dan duit. Syukur, Keuskupan telah memberikan pinjaman uang untuk pembangunan. Selain itu, umat juga ambil bagian sesuai kemampuan masing-masing. “Gereja ini akan menjadi kado spesial untuk umat,” imbuhnya.

Mayoritas umat Paroki Karawaci adalah karyawan perusahaan dan pabrik. Umat terdiri dari berbagai etnis seperti Jawa, Ambon, Flores dan Tionghoa. Jumlah umat hampir mencapai 11 ribu. Mereka terbagi dalam 17 Wilayah dan 19 Lingkungan.

Edward Wirawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini