Renungan Kamis, 8 Desember 2016 : Ketaatan suci

181
[simpleofme.blogspot.com]

HIDUPKATOLIK.com - Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda; Kej 3:9-15,20; Mzm 98; Luk 1:26-38

ALLAH turun menjadi manusia agar manusia dapat naik menghadap Allah. Allah merendahkan diri-Nya guna mengangkat manusia yang diperkenankan ambil bagian dalam kehidupan Ilahi. Proyek mahakarya Allah ini diawali oleh malaikat yang mendatangi seorang perempuan sederhana dari Nazaret bernama Maria. Ia dipilih untuk menghadirkan Yesus, Putra Allah ke dalam dunia.

Ketaatan Maria menjadi gema yang menghidupkan iman umat di seluruh dunia dunia. Ecce ancilla domini, fiat mihi secundum verbum tuum, “aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Ini adalah model penyerahan diri yang mencerminkan iman dan jawaban sempurna terhadap kemurahan hati Allah yang mengasihi umat-Nya. Tak terhitung jumlah orang beriman yang telah dan masih akan dibawa mendekat kepada Allah, melalui teladan, doa-doa, dan kehangatan kasih keibuan Maria.

Kita punya seribu satu julukan kasih dan gelar kehormatan yang dilekatkan kepada Maria berkat ketaatannya yang menentukan sejarah keselamatan. Ada empat gelar ditetapkan sebagai dogma atau pernyataan resmi iman Gereja tentang Maria. Salah satunya adalah Maria Dikandung Tanpa Noda, yang disahkan Paus Pius IX pada 8 Desember 1854. Maria diterima sebagai perempuan suci yang dikandung tanpa noda karena ia dipilih Allah untuk melahirkan Putra-Nya.

Maria Monica Meifung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini