HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Adven II; Yes 35:1-10; Mzm 85; Luk 5:17-26
BACAAN Injil hari-hari ini memperlihatkan kepada siapa Allah menawarkan keselamatan. Dengan mengutus Putra-Nya ke dunia, Allah menyembuhkan yang sakit, mencari yang hilang, meringankan beban yang letih lesu, dan mendekati para pendosa. Itulah agenda utama Yesus yang oleh Gereja diangkat sebagai semangat option for the poor, “memilih berpihak kepada orang miskin.†Bukan hanya miskin materi, tapi juga miskin akan kebaikan karena hati tertutup, seperti orang Farisi dan ahli Taurat yang dikisahkan Lukas.
Mereka sibuk mencari-cari kesalahan Yesus, gemar menghabiskan waktu untuk menuding perbuatan baik orang lain dengan tuduhan menghujat Allah dan hukum agama. Kali ini Yesus dianggap menghujat Allah karena Ia mengucapkan kalimat pengampunan dosa terhadap seorang lumpuh, yang melalui bantuan teman-temannya dibawa ke hadapan Yesus untuk disembuhkan.
Dunia sangat dirugikan oleh sekelompok ekstrimis yang mengaku diri pembela Allah, melalui tindakan anarkis yang menodai kemanusiaan. Allah adalah kasih. Perlukah Allah dibela? Bagaimana Allah dibela dengan cara-cara yang melawan hukum kasih? Fides quaerens intellectum (St Anselmus, 1033-1109), kita diundang menjadi orang beriman yang tidak kehilangan akal sehat.
Maria Monica Meifung