Belajar dari Anak Kecil

253
Romo Yote (duduk, kedua dari kiri) berfoto bersama bersama warga lingkungan usai pembekalan para pengurus dan dialog bersama umat.
[Ansel Deri]

HIDUPKATOLIK.com – Umat Katolik mesti lebih banyak belajar mendengarkan satu sama lain. Termasuk belajar mendengarkan anak-anak kecil sekalipun. Demikian pesan Wakil Uskup di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Ordinariatus Castrensis Indonesia/OCI) Pastor Letkol (Sus) TNI-AU Yoseph Maria Marcelinus Bintoro, saat memberi pembekalan kepada para pengurus lingkungan St Alexander Cipinang Melayu, Stasi St Agustinus Halim Perdanakusuma, Paroki St Antonius Padua, Jakarta, Jumat, 30/8.

Hal ini, menurut Romo Yote –sapaannya– penting karena seluruh umat sebetulnya adalah pemimpin. “Kita harus terbuka dan mau mendengarkan satu sama lain. Sebetulnya kita semua itu pemimpin. Pemimpin yang baik adalah dia yang mau bersedia mendengarkan oranglain,” ujarnya.

Menurutnya, menjadi pemimpin itu perlu mendengarkan orang lain. Kritik maupun masukan, perlu dilihat sebagai sesuatu yang positif untuk didengarkan. Seorang imam, misalnya, bisa saja diprotes jika terlalu lama kotbah saat Misa. Namun bila mendengar suara demikian sang imam bukan malah merespon dengan mengatakan bahan kotbahnya sudah disiapkan berminggu-minggu. Nah, dari sini juga baik imam maupun umat belajar saling mendengarkan.

Karena itu, ia berpesan, dalam hidup, jangan sekali-kali mengatakan ‘oh, aku lebih hebat’. Jadilah pribadi pembelajar, yang ingin terus belajar. Kemudian bersedia untuk mendengarkan. Ini juga berlaku dalam relasi suami-istri. “Kalau mau saling mendengar satu sama lain, sesungguhnya itulah kebahagiaan sejati. Jadi jangan pernah berhenti belajar mendengarkan, termasuk belajar dari anak kecil sekalipun,” katanya.

Ansel Deri

HIDUP NO.36 2019, 8 September 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini