HIDUPKATOLIK.com – Gembok di gerbang sekolah St Paskalis 3 dan Slamet Riyadi telah dibuka kembali. Kegiatan belajar-mengajar kembali normal.
Ketua Yayasan Pendidikan St Paskalis, Pastor Jimmy Hendrik Rance Tnomat OFM, semringah. Ia melepas senyum kepada para ketua atau perwakilan pengurus yayasan pendidikan yang tergabung dalam Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Jakarta (MPK-KAJ). Menurut data per Januari 2017, ada 73 Lembaga Pendidikan Katolik (LPK) di KAJ. Dari jumlah tersebut, ada empat LPK keuskupan, 15 LPK paroki, 32 LPK tarekt, dan 22 LPK awam.
Yayasan Pendidikan St Paskalis yang menaungi sejumlah sekolah, antara lain SD St Mikael 3, SMP St Paskalis 3, dan SMA St Paskalis. Tiga lembaga pendidikan itu berada di Komplek Kodam, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat (Dalam tulisan selanjutnya disebut sekolah St Paskalis 3). Dalam pertemuan yang berlangsung di Sekolah St Theresia, Jakarta Pusat, Jumat sore, 30/8, Yayasan Pendidikan St Paskalis mendapat apresiasi dari MPK-KAJ. Penghargaan yang mereka terima terkait kinerja para guru.
Romo Jimmy, begitu sapaannya, bangkit dari tempat duduk. Ia lalu maju untuk menerima penghargaan itu. Namun, kegembiraan di wajahnya sontak sirna. Tubuhnya langsung lemas. Seorang suster menujukkan beberapa foto tentang penggembokan gerbang menuju sekolah St Paskalis 3 oleh anggota TNI, Jumat sore, 30/8.
Selain lembaga pendidikan, di atas lahan milik pemerintah yang dikelola oleh TNI itu juga terdapat poliklinik dan susteran Abdi Dalem Sang Kristus/Abdi Kristus. Para suster yang tinggal di sana berkarya di poliklinik dan sekolah tersebut. “Jadi, ketika saya gembira di sini (mendapat penghargaan), namun pada saat bersamaan sekolah (St Paskalis 3) digembok,” ujar imam kelahiran Timor, Nusa Tenggara Timur ini.
Hal nyaris serupa juga dirasakan oleh Ketua Pembina Yayasan Pendidikan St Paskalis Pastor Robertus Agung Suryanto OFM, para guru, dan tenaga kependidikan di sekolah St Paskalis 3. Karena itu, pada Sabtu pagi, 31/8, mereka menggelar pertemuan di Gedung Karya Pastoral Gereja St Paskalis Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Dalam tatap muka itu, Romo Jimmy dan Romo Agung menjelaskan kepada para karyawan persoalan yang menimpa karya pendidikan dan kesehatan di Sumur Batu. Menurut keterangan dari Romo Jimmy, TNI berencana membangun perluasan satuan baru di kompleks tersebut.
Sebelum kejadian (penggembokan), lanjut Romo Jimmy, dirinya sempat diingatkan dan didatangi personil TNI. Ia diminta untuk menandatangani lembar persetujuan untuk merelokasi bangunan di sana dalam waktu dua tahun.
Karena waktu yang diminta untuk relokasi amat singkat, sementara harus berkoordinasi dengan berbagai pihak, Pastor Jimmy tak segera menandatangani berkas tersebut. Ia pun berkirim surat kepada KAJ ihwal tersebut, sepekan sebelum penggembokan itu terjadi.
Usai pertemuan dengan karyawan sekolah St Paskalis 3, Pastor Jimmy dan para pengurus Yayasan Pendidikan St Paskalis meluncur ke KAJ. Tak dinyana, pada hari yang sama, sekira pukul 15.00, Romo Jimmy, Romo Agung, beserta organ Yayasan St Paskalis diterima oleh Pangdam Jaya, Mayjend TNI Eko Margiyono dan Kepala Asisten Logistik Kodam Jaya, Kol (Inf ) Bimo Soekrisno, di Markas Kodam Jaya. Romo Agung memastikan kegiatan belajar-mengajar di sekolah Paskalis 3 bisa kembali bergulir mulai Senin ini.
Romo Jimmy menegaskan, peristiwa itu sama sekali tak ada kaitannya dengan persoalan agama. Ini untuk menepis anggapan yang beredar di media sosial. Sebab, selain sekolah St Paskalis 3, masih ada empat sekolah lain yang juga akan direlokasi karena berdiri di atas lahan yang dikelola TNI dan untuk tujuan serupa.
Satu sekolah lain adalah milik KAJ: sekolah Slamet Riyadi, di Cijantung, Jakarta Timur. Sisanya merupakan lembaga pendidikan Islam.
Sama seperti sekolah St Paskalis 3,gembok di gerbang sekolah Slamet Riyadi juga sudah dilepaskan, Sabtu sore, 31/8.
Yanuari Marwanto
HIDUP NO.36 2019, 8 September 2019