HIDUPKATOLIK.com – ADAÂ tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sedang melakukan kampanye. Dalam masa ini, ketiga pasangan memaparkan program dan rencana kerja yang akan mereka garap bila terpilih. Dari hasil paparan inilah diharapkan masyarakat segera menentukan pilihan pasangan mana yang akan mereka coblos pada 15 Ferbruari 2017, saat hari pemeilihan Kepala Daerah itu tiba.
Umat Katolik yang ber-KTP DKI Jakarta juga akan ambil bagian dalam kegiatan mencoblos tersebut. Supaya membantu umat agar bisa menemukan calon pasangan yang cocok untuk memimpin Jakarta, Seksi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Paroki Maria Bunda Karmel Tomang, Jakarta Barat, menggelar Sosialisasi Pilkada 2017 di alau Paroki Tomang, Sabtu, 26/11.
Dalam sosialisasi tersebut, Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Edy Purwanto mempresentasikan sebuah tabel berisi pertanyaan-pertanyaan penuntun bagi umat untuk milih pasangan yang cocok menurut hati nuraninya. Di tabel itu ada delapan pertanyaan hal mendasar untuk pertimbangan memilih, yaitu:
- Teruji sebagai pasangan?
- Pengalaman di birokrasi pemerintahan?
- Hasil nyata dari kerjasama?
- Ketangguhan sebagai kader partai pengusung?
- Komitmen terhadap pemberantasan korupsi?
- Independensi terhadap partai pengusung?
- Komitmen terhadap pluralitas/keberagaman?
- Komitmen terhadap 4 konsensus dasar bangsa?
“Bapak-Ibu, pulang dari sini, silakan masuk ke kamar bawa pertanyaan-pertanyaan ini dan mulai mengidentifikasi ketiga pasangan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan ini. Delapan pertanyaan ini masih bisa Bapak-Ibu kembangkan lagi. Tapi intinya adalah semoga pertanyaan-pertanyaan bisa membantu kita untuk memilih pasangan yang paling tepat untuk memimpin DKI Jakarta,†kata Romo Edy.
Romo Edy juga berpesan, setelah menimbang-nimbang calon yang akan Anda pilih berdasarkan pertanyaan-pertanyaan ini, silakan disimpan rapi dalam hati dan baru dikeluarkan saat di bilik suara nanti. “Jangan maksa-maksa orang untuk ikut pilihan Anda; entah itu kepada suami, istri, anak-anak atau kepada siapa pun,†imbuh Romo Edy.
Steve Elu