KUNJUNGAN “AD LIMINA” KWI 2019

1214
para uskup berkunjung ke Kongregasi untuk Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik (Vita Consacrata) pada Senin, 10/6, pukul 11.30-12.30 waktu Roma. (Dok. RD Siprianus Hormat)

HIDUPKATOLIK–Tahun 2019 menjadi masa bagi para uskup se-Indonesia mengadakan Kunjungan ‘Ad Limina’ seperti yang diumumkan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo pada pembukaan Sidang Sinodal KWI 2018 yang berlangsung di Pusat Pastoral Keuskupan Bandung (PPKB), Jawa Barat, pada Senin, 5/11.

Para uskup se-Indonesia mengadakan kunjungan “Ad Limina” ke Roma untuk bertemu Bapa Suci (Dok. RD Siprianus Hormat)

Kunjungan Ad Limina tahun 2019 diikuti oleh semua uskup dari 36 keuskupan tanpa Keuskupan Jayapura. Seluruh uskup Indonesia telah berada di Vatikan sejak tanggal 8 hingga 16 Juni 2019 mendatang. Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko dalam unggahan pribadinya di instagram miliknya mengajak umat Katolik Indonesia untuk berdoa bagi kelancaran pertemuan Ad Limina 2019.

Kunjungan ad limina mengambil nama dari praktik ziarah kuno “ad limina apostolorum” yang secara harafiah berarti ‘hingga ke ambang (atau makam) St. Petrus dan Paulus di Roma.’ Uskup suatu keuskupan diharuskan melakukan kunjungan ini setiap lima tahun, sebagai tanda persekutuannya dengan Takhta Suci serta untuk melaporkan kondisi keuskupannya. Tiap Uskup diharapkan memberikan laporan mendalam tentang keuskupannya. Jika terdapat alasan serius yang menghalangi salah satu uskup untuk melakukan kunjungan ad limina, uskup bersangkutan dapat mengirim co-adjutor atau delegasi resmi lainnya.

para uskup berkunjung ke Kongregasi untuk Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik (Vita Consacrata) pada Senin, 10/6, pukul 11.30-12.30 waktu Roma. (Dok. RD Siprianus Hormat)

Pada umumnya, selama kunjungan ad limina, uskup akan melakukan hal berikut: (1) Mengunjungi makam Santo Petrus dan Paulus yang dicatat secara tertulis; (2) Beraudiensi dengan Paus. Kunjungan dengan Paus mencakup tiga elemen: (a) Uskup memperbarui janji tentang pengabdiannya kepada Takhta Suci, (b) Uskup menyampaikan laporan tertylis tentang keadaan keuskupannya yang disampaikan kepada Sekretariat Negara dan Kongregasi untuk Para Uskup, (c) Paus lalu berbicara langsung kepada uskup untuk menawarkan perspektifnya tentang tantangan yang dihadapi Gereja di keuskupan itu.

Dalam unggahan Mgr Rubiyatmoko di akun instagramnya, ia menuliskan bahwa Indonesia dicatat sebagai negara yang subur dengan panggilan meskipun Katolik adalah agama minoritas. Hal ini disampaikan saat para uskup berkunjung ke Kongregasi untuk Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik (Vita Consacrata) pada Senin, 10/6, pukul 11.30-12.30 waktu Roma.

Felicia Permata Hanggu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini