Bunyi Gamelan untuk Tuhan

122
Para penerima penghargaan pencipta gendhing gerejani macapat Sumur Kitiran Mas, Pakem.
[HIDUP/H. Bambang S.]

HIDUPKATOLIK.com – Group Musik Jazz Anteng Kitiran dan Tari Bali Sekar Jepun turut memeriahkan Festival Seni Karawitan Gendhing Gerejani (Sekar Geni) ke-7 di Auditorium Driyarkara kompleks Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Minggu, 12/5.

Festival yang diselenggarakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Karawitan USD, kali ini mengusung tema, “Bersatu Hati Membangun Harmoni”. Vikaris Episkopal Yogyakarta, Pastor Andrianus Maradiyo membuka acara tersebut dengan memukul kenong.

Panitia penyelenggara Pastor Gregorius Budi Subanar SJ menjelaskan, ajang yang digelar rutin tiap tahun sejak 2012, kali ini diikuti delapan kelompok karawitan gendhing gerejani. Antara lain dari Gereja St. Ignatius Klaten, Paroki Santa Maria Assumpta Gamping, Gereja Santa Maria Assumpta Pakem, dan juga kelompok karawitan Sanggar Bakti Budaya.

“Panitia tidak membuat perlombaan, tapi menempatkan sebagai festival, pesta kita semua. Tiap tahun dihadirkan. Ada peserta yang sudah tujuh kali tampil, ada yang belum pernah pernah. Tiap tahun muncul kekhasan dan kebaruan-kebaruan,” katanya.

Pembimbing UKM Seni Karawitan USD ini menyebut karawitan gamelan sudah menjadi bagian kekayaan kebudayaan Nusantara. Alunan musik yang menjadi bagian praktik kehidupan masyarakat Indonesia, lebih seribu tahun lalu. “Alunan nada gamelan Ini ditempatkan dalam bagian praktik kehidupan beriman, beragama, praktik memuji dan menyembah serta memuliakan Allah,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, panitia menganugerahkan penghargaan kepada para tokoh pencipta gendhing gerejani macapat Sumur Kitiran Mas, Pakem. Salah satunya budayawan yang menerimanya adalah Pastor Gabriel Possenti Sindhunata SJ.

H. Bambang S. (Yogyakarta)

HIDUP NO.20 2019, 19 Mei 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini