PERTOBATAN DATANG DARI HATI

345
Paus Fransiskus saat berkhotbah dalam Misa Tobat 24 jam di Basilika St Petrus Vatikan
[catholicnewsagency.com]

HIDUPKATOLIK.comMemasuki Tahun Kerahiman AIlah, Paus Fransiskus mengajak para pejabat Gereja agar menjadi seperti Bartimeus, terbuka pada cahaya Kristus yang menyembuhkan.

Paus Fransiskus mengajak umat Katolik agar menggunakan masa Prapaskah untuk menyesali dosa dan bertobat. Tuhan tidak menciptakan manusia untuk hancur dalam dosa. Tuhan menginginkan manusia menghancurkan dan menang atas dosa. Demikian pernyataan Paus dalam Misa Tobat 24 jam di Basilika St Petrus Vatikan, Jumat, 4/03.

Sedikitnya 50 Kardinal, Uskup dan imam hadir dalam ibadat tobat bersama di Basilika St Petrus Vatikan dan mengaku dosa. Paus juga mengaku dosa sebelum memberikan Sakramen Pengakuan Dosa kepada para pejabat Gereja dan umat.

Gerakan Bersama
Menyambut Tahun Suci Kerahiman Allah, Bapa Suci menganjurkan kepada para imam dan pejabat Gereja agar meluangkan waktu mengadakan Misa dan pengakuan dosa 24 jam di hadapan Tuhan setiap Jumat keempat masa Prapaskah. Ibadat Tobat menjadi gerakan bersama Gereja dibawah prakarsa Dewan Kepausan untuk Promosi Evangelisasi Baru.

Bapa Suci mengharapkan semua umat terbuka pada pengampunan dan tidak membiarkan diri jatuh pada dosa berat. “Mari membuang semua hal yang menghalangi kita ke arah pertobatan sejati. Jangan takut meninggalkan hal-hal itu. Kita akan merasa aman dalam Kristus,” ujarnya.

Dalam khotbanya, Bapa Suci mengungkapkan bahwa sejak dibaptis manusia telah diangkat ke dalam martabat anak-anak Allah. Sebagai anak Allah, kita memperoleh kekuasaan untuk mengalahkan dosa.

Hal ini senada dengan Injil Markus 10, seorang buta bernama Bartimeus mendengar Yesus lewat dan memanggil Dia. Orang di sekitar berusaha membungkamnya, tetapi Bartimeus semakin keras berteriak. Yesus mendengar dan meminta murid-murid-Nya untuk membawa Bartimeus kepada-Nya.

Menurut Bapa Suci, setiap orang pernah berada dalam situasi sulit seperti Bartimeus. Kebutaan membawanya ke kemiskinan dan hidup di pinggiran kota. “Bartimeus, katanya, adalah pribadi yang mau menegaskan bahwa dosa membuat manusia miskin dan terisolasi.”

Paus mengakui dosa membuat manusia buta dan egois, tanpa sukacita dan terkungkung dari kebebasannya. “Maka, seperti Bartimeus, ketika Yesus lewat, hati kita pun harus menangkap cahaya dan mengundang Yesus masuk dalam diri kita,” kata Bapa Suci.

Kelembutan Allah
Kepada para pejabat Gereja, Paus Fransiskus berpesan, terkadang para pejabat Gereja merasa tak layak mendengarkan pengakuan dosa. Tetapi ketika Tuhan memanggil dan memilih mereka, tugas utama mereka adalah menyembuhkan mereka yang sakit dan tak berpengharapan. Maka sebelum mempertobatkan orang lain, para pejabat Gereja perlu lebih dahulu mengubah perilaku. “Anda harus terbuka mendengarkan jeritan, teriakan yang mungkin tersembunyi dari semua orang yang ingin bertemu Tuhan,” katanya.

Tema Kelembutan Allah menjadi topik utama khotbah Bapa Suci. Hanya dengan kelembutan, seorang pejabat Gereja bisa mengalami perjumpaan yang intim dengan Tuhan. Ketika manusia mendekatkan diri kepada Yesus seperti Bartimeus, kita akan melihat cahaya penyembuhan yang menyinari hati dan batin kita. “Anda pun harus membantu orang untuk menemukan cahaya itu sehingga semua jiwa mengalami pelukan kasih dari Bapa,” katanya seperti dilansir Catholic News Agency (04/03).

Yusti H. Wuarmanuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini