Caleg Katolik Siap “Dikuliti

213
Mgr Nicholaus Adi Saputra MSC memberkati para caleg Katolik dalam Pemilu 2019.
[NN/Dok.Pribadi]

HIDUPKATOLIK.com – Mgr Nicolaus Adi Seputra MSC secara tegas meminta kepada para caleg Katolik Kabupaten Merauke, Papua agar siap “dikuliti”. Ini demi kesejahteraan masyarakat.

Caleg Katolik harus menjadi tanda dan sarana keselamatan yang menyatukan semua pihak. Inilah visi Yesus di dunia. Yesus hadir membawa keselamatan bagi semua orang, tidak saja orang benar tetapi juga orang berdosa. Uskup Agung Merauke Mgr Nicolaus Adi Seputra MSC menyampaikan hal ini saat Misa perutusan bagi caleg Katolik Kabupaten Merauke di Paroki Santo Yoseph Bambu, Pemali, Merauke, Papua, Sabtu, 23/3.

“Bila sudah terpilih, anda harus ‘datang kembali’, memberitakan keselamatan kepada orang-orang seiman, kemudian menyebarkan kasih kepada seluruh masyarakat,” ujar Mgr Nicholaus. Ia mengingatkan para caleg agar melihat tugas ini bukan sebatas kompetisi memperebutkan kemenangan. Esensi dari pencalonan adalah keterlibatan dalam karya pewartaan Yesus di dunia.

Universalitas Keselamatan
Mgr Nicolaus menyampaikan, keselamatan yang ditawarkan Yesus bukan keselamatan untuk mencari keuntungan semata atau keuntungan diri sendiri. Yesus menawarkan universalitas keselamatan bagi semua orang. Untuk itu, caleg Katolik juga harus berpegang pada nilai-nilai ini. “Ini yang harus Anda pegang dalam tugas pelayanan kelak,” ajaknya.

Gereja telah memberikan dukungan yang besar kepada para caleg. Mgr Nicolaus berharap, visi dan misi masing-masing caleg mampu menggerakan umat untuk mengambil bagian dalam bidang politik, Gereja, dan masyarakat. “Para klerus memberikan dukungan penuh kepada para caleg untuk berpartisipasi dalam politik dan bidang lainnya. Bila kelak sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat, pertahankan kinerja Anda dengan berpihak kepada kebenaran dan kebutuhan masyarakat kecil,” harap Mgr Nicolaus.

Di akhir perayaan, Mgr Nicolaus meminta kepada umat agar mendoakan para caleg supaya tetap mengedepankan kejujuran dalam kompetisi. Ia mencermati, kerap kali banyak caleg menggunakan segala cara untuk mendapatkan kedudukan. “Sikap paling utama dalam politik adalah kejujuran. Ini susah, tetapi orang Katolik harus bisa,” pesan uskup.

Caleg yang terpilih nanti agar siap “dikuliti” dan menjadi sasaran tembak. Setiap hasil kerja mereka sebagai wakil rakyat akan selalu diawasi dan dinilai oleh rakyat sendiri. Untuk itu, lanjut Mgr Nicolaus, caleg harus siap menerima kritikan. Mereka juga harus berusaha untuk terus memperbaiki kinerja sebagai wakil rakyat.

Mgr Nicolaus berpesan, umat hendaknya memilih caleg yang tahu kerja dan terbiasa turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi dari masyarakat. “Jangan sampai ketika masih menjadi caleg, masih bisa berkomunikasi dengan siapa saja. Namun ketika terpilih, sudah ganti nomor HP dan jarang bertemu orang,” katanya.

Dalam Misa ini, Mgr Nicolaus didampingi juga Vikjen Keuskupan Agung Merauke Pastor Hengky Kariwop MSC. Pastor Hengky berpesan agar para caleg selalu ingat pada misi “option for to the poor”. Ia mengatakan, keberpihakan kepada orang-orang miskin dan menderita adalah visi utama Kerajaan Allah di dunia.“ Ini hendaknya menjadi tanggungjawab sekaligus kesadaran para caleg. Partisipasi mereka tidak saja untuk kepentingan sendiri atau partai, tetapi juga kebutuhan orang lain,” ujarnya.

Marthin Folatfindu

HIDUP NO.14 2019, 7 April 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini