Harga Sebuah Pengkhianatan

499
Renungan harian edisi-15

HIDUPKATOLIK.com –  Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10, 21bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25

“TIGA puluh uang perak” (Mat.26:15), itulah harga persaudaraan yang digadaikan. Sejarah berulang kembali. Kisah Yusuf yang dijual atas saran Yehuda, dalam Kitab Kejadian bergema kembali.

Alkitab penuh dengan kisah tentang cinta dan pengkhianatan, dan pertama-tama itu terjadi dalam keluarga, antarsaudara. Jika kisah Kain dan Habel di awal Kitab Kejadian sudah memperingatkan bahwa pembunuhan pertama itu terjadi antarsaudara (jadi bukan homicide saja, tetapi fratricide), motif pembunuhan akan kembali menutup Kitab Kejadian itu, bahkan dengan tindakan pengkhianatan yang tampaknya dipikirkan lebih luhur (lih. Kej. 37:26-27): “dijual sebagai budak”.

Namun, Yesus, kisah “Yusuf yang baru”, bukan hanya menggenapi kisahnya dalam kasih, tetapi juga membalikkannya. Hanya Matius nanti yang mencatat “penyesalan” Yudas.

“Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia, lalu mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah” (Mat. 27:3-4).

Barangkali, bagi pengkhianat dan pembunuh saudara sendiri seperti Yudas, pun masih tetap terbuka pintu kerahiman Tuhan, karena “Kasih tidak berkesudahan!” (1Kor. 13:8).

 

Pastor Vitus Rubianto Solichin SX
Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Jakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini