Pertobatan Ekologis Dimulai dari Rumah

250
Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan tentang pengendalian sampah plastik dalam rumah tangga.
[HIDUP/ Antonius Bilandoro]

HIDUPKATOLIK.com – Vikaris Episkopal Keuskupan Agung Jakarta, Pastor Alexius Andang Listya Binawan SJ, menganalogikan berpuasa dan berpantang seperti oli. “Allah datang dan mengetuk pintu (hati kita). Supaya pintu terbuka lebih lebar, maka engsel-engsel (pintu) ini perlu oli. Berpuasa dan berpantang inilah olinya,” ujar Pastor Andang dalam Rekoleksi Pertobatan Ekologis, di Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu, 3/3.

Pastor Andang menyebut ada tiga dosa ekologis, yaitu: keserakahan, ketidakpedulian terhadap alam dan sesama, serta egosentris. Persoalan tersebut dapat mendatangkan dampak negatif. Untuk meminimalisir atau bahkan menghindari diri dari bahaya, tiap manusia dituntut bertobat dan melakukan kebiasaan baik.

Salah satu upaya sederhana, menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun serta Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati, adalah membuang dan memilah sampah. Hal tersebut, tambah pendiri dan ketua Perkumpulan Pemerhati dan Peduli Lingkungan Hidup, Bintang Agus Nugroho, bisa diterapkan mulai dari rumah tinggal sendiri.

Antonius Bilandoro

HIDUP NO.12 2019, 24 Maret 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini