30 Maret, Umat Katolik Diajak untuk Berdoa Rosario Earth Hour

2519

HIDUPKATOLIK.comEarth Hour (Jam untuk Bumi), suatu aksi global yang diadakan setiap tahun yang digagas oleh  (WWF), yaitu pada Sabtu terakhir di bulan Maret.

Aksi tersebut adalah dengan mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai. Pada tahun ini akan diperingati pada Sabtu, 30 Maret, pukul 20.30-21.30 waktu setempat.

[Dok.@WWF_ID]
Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) melalui Vikaris Episkopal (Vikep) Pastor Al.Andang L.Binawan, SJ mengharapkan kepada segenap umat Katolik untuk memperingati hari tersebut, turut ambil bagian dengan berdoa rosario Earth Hour, bersama keluarga/ komunitas dan mematikan lampu pada jam tersebut.

“Yang dituju bukan hanya jumlah energi yang bisa dihemat manusia, tetapi terbangunnya kesadaran dan kepedulian terhadap nasib bumi seisinya,” tulis Romo Andang.

 

Lebih lanjut, dalam kata pembuka Rosario Earth Hour, Romo Andang memaparkan beberapa hal sekaligus imbauan/ ajakan sebagai berikut:

Karena umat Katolik adalah juga penghuni bumi, dan bahkan dipanggil Sang Pencipta untuk memeliharanya, sudah sewajarnya umat Katolik berpartisipasi dalam Earth Hour ini.
Lebih jauh, pada waktu listrik dan lampu mati, kita bisa memakai kesempatan ini untuk berkumpul, merenung, dan berdoa bersama untuk dunia.

Salah satu bentuk kegiatannya adalah berdoa rosario bersama, yang di dalamnya diisi dengan renungan iman dalam kaitan dengan nasib bumi ini. Mengingat makin parahnya kehancuran bumi dan masih belum adanya kepedulian manusia, dipilih peristiwa sedih dalam rosario ini. Karena itu pula, tema rosario Ini adalah “Bersama Maria, berdoa untuk dunia.”

Renungan dibuat agak panjang karena kita punya waktu cukup panjang, dan tentu akan lebih bagus kalau disertai dengan saat hening untuk merenung secara pribadi, yang bisa saja disertai dengan musik instrumental.

Sementara itu, untuk lagu selingan, silakan pilih sendiri, yang bisa diisi oleh peserta yang ingin mengajak bernyanyi, entah dengan gitar atau alat akustik yang lain. Dengan itu pula, partisipasi bisa menjadi lebih luas dan acara menjadi sungguh bermakna.

Perlu diingat juga bahwa tanggal 22 Maret adalah hari air.  Karena itu renungan-renungan, selain dikaitkan dengan keprihatinan akan kehancuran bumi, perhatian pada air bersih yang makin langka akan mendapatkan perhatian lebih. 

Renungan-renungan juga dibuat oleh Pastor Felix Supranto, SSCC dan Pastor Peter Subagyo, OMI. Untuk itu, diucapkan banyak terimakasih.

Karena urutan doa rosario-nya biasa, tidak perlu lagi dituliskan disini. Demikian pun, untuk lagu selingan, seperti telah disebut di atas, silakan pilih sendiri sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing.

Sangat dianjurkan yang bisa dinyanyikan bersama. Yang akan dituliskan adalah renungan untuk setiap peristiwa, yang adalah peristiwa-peristiwa sedih karena selain kita memasuki minggu sengsara, kiita juga prihatin atas makin buruknya kondisi bumi ini.

Selamat berdoa bagi dunia. Semoga kita dikuatkan juga untuk ikut menyelamatkannya.

salam
al andang l binawan


Berikut ini panduan doa rosario bertema “Bersama Maria, berdoa untuk dunia”, terdiri dari doa pembukaan, peristiwa sedih (pertama hingga kelima), dan doa penutup.

Mari kita berdoa bersama keluarga/ komunitas untuk bumi kita.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini