Krisis Air di Manila, Kardinal Tagle Serukan Umat untuk Menyerbu Surga

265
Krisis air terburuk di Manila, Filipina dalam satu dekade. [AFP atau pemberi lisensi]

HIDUPKATOLIK.com Kardinal Luis Antonio Gokim Tagle pada Selasa (12/3/2019) lalu  menerbitkan surat gembala kepada umat Keuskupan Agung Manila.

Kardinal Luis Antonio Tagle mengajak umatnya yang setia dari Keuskupan Agung Manila untuk melakukan doa permohonan agar hujan segera turun di tengah kondisi kekurangan air yang akut di ibu kota.

Sehubungan dengan krisis air terburuk yang menghantam ibukota Filipina dalam satu dasawarsa, Uskup Agung Manila menyampaikan, “Kami saat ini menghadapi krisis air. Para ahli melaporkan bahwa kami mengalami El Nino yang ringan,” tulisnya.

El Nino adalah bagian dari pola iklim rutin yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tropis naik ke tingkat di atas normal untuk periode waktu yang lebih lama dari sebelumnya. Kondisi ini dapat mempengaruhi perubahan cuaca yang signifikan di seluruh dunia.

“Menyerbu” Surga
“Bantuan kita akan datang dari alam,” tulis kardinal itu, sambil menambahkan, “kami memohon kepada Tuan semua ciptaan, Tuhan, Bapa kami, yang atas perintah-Nya angin dan laut taat, untuk mengirimkan kepada kami hujan.”

“Mari kita bersama-sama ‘menyerbu’ surga dengan permohonan kita, agar rahmat Tuhan turun atas kita dan mengirimkan hujan yang kita butuhkan,” Kardinal Tagle mendesak.

Uskup Agung Manila itu telah mendistribusikan teks intensi doa dalam bahasa Inggris dan Tagalog untuk digunakan dalam doa sehari-hari dan dalam Doa Orang Beriman selama Misa Mingguan berlangsung.

Dalam versi bahasa Inggris, doa tesebut berbunyi: We ask the Lord to hasten to send the rain we badly need, especially in Luzon, so that the damage to crops and other livelihood and an impending water shortage may be averted, we pray.

“Kami memohon kepada Tuhan untuk segera mengirimkan hujan yang sangat kita perlukan terutama di Luzon, sehingga kerusakan pada tanaman dan mata pencaharian lainnya serta kondisi kekurangan air yang akan datang dapat dihindari, kami berdoa.”

“Kami memohon kepada Tuhan untuk mengobarkan semangat kami di masa krisis ini, untuk membagikan dalam nama Yesus, apa yang kami miliki dan untuk bertanggung jawab satu sama lain, dan untuk lingkungan hidup serta sumber daya yang telah Tuhan berikan dengan murah hati kepada kami, kami berdoa.”

Lebih dari 6 juta orang terkena imbas
Sekitar 6,8 juta orang merasakan dampak kekurangan air di Manila dan sekitarnya. Di beberapa daerah, warga terlihat antri dengan membawa wadah masih-masing untuk mendapatkan jatah air.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte dijadwalkan bertemu dengan perwakilan dari Metropolitan Waterworks and Sewerage System (lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas privatisasi air di Metro Manila, Filipina) pada Selasa mendatang untuk membahas tentang krisis air yang terjadi.

Sebelumnya pada 15 Maret, Presiden Duterte memerintahkan perusahaan utilitas swasta untuk mengalirkan air dari bendungan di bagian utara negara itu untuk memasok air ke ibukota selama 150 hari yang akan datang.

Sumber: vaticannews.va/Robin Gomes (19 March 2019, 11:38)
Penerjemah: Antonius Bilandoro

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini