Dari Tabor ke Golgota

249

HIDUPKATOLIK.com – Ibr. 11:1-7; Mzm. 145:2-3,4-5,10-11; Mrk. 9:2-13

INJIL hari ini berkisah tentang peristiwa transfigurasi. Yesus naik ke gunung tinggi bersama ketiga murid-Nya. Gunung melambangkan situasi di mana kita meninggalkan kesibukan harian dan menuju ke dimensi yang lebih rohani.

Dari puncak gunung tampak pemandangan yang indah yang tak terlihat dari daratan. Di sana para murid sampai pada dimensi rohani, mereka melihat wajah Yesus yang bersinar cemerlang.

Dengan ini Yesus mewahyukan dua hal penting: keagungan wajah Putra Allah dan keindahan wajah manusia yang diciptakan menurut citra Allah. Pada kesempatan itu suara Bapa memberi kesaksian: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia”.

Bagi kita orang beriman, mendengarkan Yesus berarti menaati firman-Nya dan mengikuti teladan-Nya. Petrus dan teman-temannya terlena dalam zona nyaman: “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini”.

Ia belum tahu bahwa sang Mesias harus menderita dan wafat sebelum masuk ke dalam kemuliaan-Nya. Maka, Yesus mengajak mereka untuk turun gunung. Para murid belum sadar kalau kemuliaan Golgota lebih agung dari kemuliaan Tabor. Mereka baru berjuang mengikuti Yesus demi sebuah kenyamanan.

Bagi kita orang beriman, beranikah kita meninggalkan lingkungan yang nyaman dan mapan serta bergerak untuk membantu mereka yang membutuhkan??

 

Sr. Dr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Univeritas St Tomas Aquinas Angelicum Roma

HIDUP NO. 07 2019, 17 Februari 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini