Wajah Evangelisasi

133

HIDUPKATOLIK.COM – Ibr. 13: 15-17,20-21; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Mrk. 6:30-34

PARA murid mungkin merasa terganggu karena antusiasme orang banyak yang mengikuti Yesus telah membatalkan rencana mereka untuk pergi menyepi dan beristirahat. Mereka ingin Yesus menyuruh orang banyak pergi, supaya dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitarnya (6:36).

Jawaban Yesus di luar dugaan: “Kamu harus memberi mereka makan!” (6:37). Reaksi logis para murid dijawab Yesus dengan pemberian tanggung jawab sosial yang kurang logis. Yesus mengenyangkan banyak orang bukan hanya dengan ajaran-ajaran rohani tentang Kerajaan Allah tetapi mewujudkannya dengan mengisi perut kosong orang-orang lapar.

Karya-karya spiritual dan sosial tidak dipertentangkan namun diintegrasikan sebagai unsur-unsur yang sama pentingnya dalam evangelisasi. Yang satu tidak dapat meniadakan yang lain. Doa dan karya, altar dan pasar, mistik dan politik, sama-sama menjadi medan perjumpaan dengan Allah Yang Maha Hadir.

Pastoral evangelisasi bukanlah kesibukan logis-rasional semata, melainkan pelayanan keterbukaan hati bagi penyelenggaraan Ilahi serta sembah sujud di hadapan Sang Ada dan Maha Pengada.

Yesus memberi makan lima ribu orang dalam relasi amat intim dengan Bapa-Nya. Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat… (6:41). Kelak sesudah kebangkitan-Nya, Ia mengenyangkan seluruh dunia yang percaya kepada-Nya di dalam roti Ekaristi.

 

Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta
HIDUP NO.5 2019, 3 Februari 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini