Memaknai Iman

134

HIDUPKATOLIK.COM – Ibr. 13:1-8; Mzm. 27:1,3,5,8b-9abc; Mrk.6:14-29

KISAH-kisah kemartiran dalam minggu ini, cukup mengerikan. Agata dipotong payudaranya, Paulus Miki dipanah dalam keadaan tersalib, dan Yohanes Pembaptis dipenggal kepalanya. 

Iman tidak membuat para martir mencari aman. Iman memampukan mereka keluar dari zona nyaman sebagaimana Kristus rela meninggalkan surga mulia untuk wafat di salib dan kembali kepada Bapa sebagai Yang Ditinggikan dan Dimuliakan melampaui segala.

Kisah-kisah heroik para martir bukanlah utopia melainkan tanda nyata bahwa iman yang kita peroleh berkat wafat dan kebangkitan Kristus, menjadi jalan untuk menempuh hidup abadi melalui hidup yang amat sementara di dunia ini.

Namun, bagi mereka yang haus kuasa dan terikat aneka nafsu hina, dunia sementara adalah segalanya. Mereka tega menghalalkan segala cara termasuk mengorbankan hidup orang-orang yang tidak bersalah.

Itulah Herodes dan Herodias. Mereka juga ada di hati kita masing-masing. Mereka hidup subur dalam diri kita ketika kita membiarkan keserakahan dan rasa dendam dalam bentuk apapun menguasai hidup kita.

Serakah dan dendam menghilangkan rasa damai dan persaudaraan, merusak harmoni, dan semangat positif untuk hidup seturut kehendak Allah.

 

Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta
HIDUP NO.5 2019, 3 Februari 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini