Ini yang Paling Penting dari PESPARANI

571
Presiden RI Joko Widodo duduk diapit oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Presidium KWI Mgr Ignatius Suharyo (berdiri di podium, di sebelah kanan) dan Kepala Staf Kepresidenan Jend (Purn) Moeldoko, dan Kepada Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (di sebelah kiri). [HIDUP/Yusti H.Wuarmanuk]

HIDUPKATOLIK.com Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tampak ikut bernyanyi dari tempat duduknya ketika Paduan Suara Anak Provinsi Kalimantan Timur menyanyikan lagu “Pancasila Rumah Kita” di hadapan Presiden dan tamu undangan  di Istana Bogor, Senen, 12/11/2018, pagi.

Presiden duduk diapit oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Presidium KWI Mgr Ignatius Suharyo (di sebelah kanan) dan Kepala Staf Kepresidenan Jend (Purn) Moeldoko, dan Kepada Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf ( di sebelah kiri).

Sesekali Presiden Jokowi melempar senyum. Setelah anak-anak bernyanyi, Presiden Jokowi langsung bangkit dari tempat duduknya dan berdiri di antara anak-anak yang terbang dari Samarinda pada Minggu, 11/12 untuk menghadiri acara silaturahim Presiden dengan Panitia dan Pemenang Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional di Ambon, 27-2 November 2018 ini. Dan, Kalimantan Timur berhasil meraih Juara Umum pada gelaran pertama yang diikuti seluruh provinsi di tanah air.

Sopran, Tenor, Bas Harus Saling Menghargai
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, “Dalam paduan suara kita banyak belajar tentang tenggang rasa, saling menghargai, toleransi karena itu yang diperlukan Indonesia saat ini. Suara sopran, suara tenor, suara bas, semua harus saling menghargai.”

Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C bersalaman dengan Presiden Jokowi. [HIDUP/Yusti H.Wuarmanuk]
“Jika ada satu suara saja yang egois dan tidak memperdulikan yang lain, maka tidak akan menghasilkan nada yang indah. Tidak mungkin semua minta dominan terus-terus bass, sopran. Harus saling jaga, kurangi ego masing-masing untuk menjaga suara yang harmonis, padu, dan indah,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga berpesan agar setiap warga bangsa secara bersama-sama merawat persatuan dan persaudaraan di tengah masyarakat.  “Jangan sampai intoleransi, ekstremisme, menganggap dirinya paling benar, merasuk ke mana-mana akhirnya nanti masyarakat tidak rukun, tidak satu. Itu sangat berhahaya,” Presiden Jokowi menegaskan.

Di bagian awal sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan selamat atas suksesnya penyelenggaraan Pesparani Katolik Tingkat Nasional pertama ini sekaligus meminta maaf karena tidak bisa hadir pada acara yang berlangsung di Kota Ambon, Provinsi Maluku tersebut.

“Saya sudah mendengar banyak tentang ancara ini. Saya kira panitia sukses menyelenggarakan Pesparani 2018,” ujar Presiden Jokowi. “Yang penting bukan siapa juaranya tapi yang paling penting kita bisa merayakan persaudaraan, persatuan,” tandas Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo berpose bersama para Uskup, anggota LP3KN, dan kontingen Kalimantan Timur yang menjadi juara umum di tangga Istana Kepresidenan Bogor, Senin (12/11/2018). [HIDUP/Yusti H.Wuarmanuk]
“Pancasila, Rumah Kita,” lagu gubahan Franky Sahilatua tersebut adalah lagu kedua terakhir yang dinyanyikan Paduan Suara Anak Pronvinsi Kalimantan Timur. Di bagian awal, ketika Presiden memasuki tempat acara, mereka menyanyikan lagu “Betapa Kita Tidak bersyukur”. Satu lagu lain yang mereka lantunkan adalah “Puji Tuhan Allahmu”. Tampak para undangan menikmati suara merdu putera-puteri Kalimantan Timur tersebut.

Di akhir acara silaturahim, seluruh undangan berfoto bersama Presiden Joko Widodo di tangga utama Istana Bogor yang berhadapan langsung dengan jalan protokol Kota Bogor.

Acara silaturahim ini juga dihadiri undangan, antara lain, Ketua Umum LP3KN Adrianus Meliala, Sekretaris Umum LP3KN Toni Pardosi, Gubernur Maluku Said Assagaff, Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Direktur Jenderal Bimas Katolik Eusabius Binsasi, dan Sekretaris Umum Panitia Pelaksana Pesparani Titus F.L Renwarin.

 

Hasiholan Siagian

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini