Iman Transaksional

462
[Ilustrasi: www.lds.org]

HIDUPKATOLIK.com Pekan Biasa XXXII; Tit 2:1-8, 11-14; Mzm 37; Luk 17:7-10

KETIKA harus memilih pegawai atau asisten rumah tangga, mana yang Anda sukai? Orang yang bekerja melulu menurut hak dan kewajiban disertai perhitungan untung rugi, atau yang bekerja dengan tulus hati tanpa hitung-hitungan?

Asisten yang hanya mau bekerja demi upah, atau yang mau bekerja karena sungguh mencintai profesinya, sebagai pelayan disertai kerinduan untuk membahagiakan tuannya?

Bacaan dan Injil hari ini mengundang kita untuk melaksanakan tugas kita, bukan demi upah atau pahala melainkan karena menemukan nilai berharga di dalam tugas atau pekerjaan itu sendiri. Berbuat baik tanpa pamrih memberi kita peluang untuk berkembang dalam keteladanan hidup.

Mereka yang serakah, mata duitan, bekerja dengan semangat untung rugi atau demi mencari pujian yang sia-sia, tak mampu menjadi teladan bagi sesama dan tidak bahagia hidupnya.

Orang Farisi sering dikecam Yesus karena berbuat baik supaya mendapat pahala dan menukarnya dengan keselamatan, itulah iman transaksional. Yesus mengajarkan iman tanpa takaran, iman yang memampukan para murid untuk melayani dengan suka cita, demi melaksanakan kehendak Allah.

Apakah iman mendorong aku untuk lebih terbuka, rela mengulurkan tangan, siap menolong siapapun karena sadar bahwa semua yang kumiliki adalah anugerah Tuhan semata?

 

Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini