Kerahiman Allah

126

HIDUPKATOLIK.com Tit. 2:1-8,11-14; Mzm. 37:3-4,18,23,27,29; Luk. 17:7-10

KETIKA melihat para pemungut cukai dan orang berdosa datang kepada Yesus, para ahli Taurat dan orang Farisi bersungut-sungut. Untuk menanggapi mereka Yesus lalu menceritakan dua perumpamaan, domba yang hilang dan dirham yang hilang.

Kesimpulan kedua perumpamaan itu sama: menemukan kembali domba atau dirham yang hilang yang disejajarkan dengan orang berdosa yang bertobat, memberikan sukacita di surga. Cara pandang ahli Taurat dan orang Farisi berbeda dengan cara pandang Allah.

Bagi para ahli Taurat dan orang Farisi, orang-orang berdosa layaknya disingkirkan saja dari masyarakat. Tetapi bagi Allah, kalau mereka mau kembali ke jalan yang benar, maka hal ini sungguh merupakan suatu sukacita yang luar biasa.

Mungkin para ahli Taurat dan orang Farisi sepanjang hidupnya sudah berusaha mati-matian untuk menjaga diri agar tidak berdosa, maka mereka menjadi amat jengkel kalau orang yang selama hidup menjalani hidup yang tidak karuan, ternyata justru dicari dan diterima oleh Allah. Mengapa demikian?

Karena bagaimana pun orang berdosa adalah milik Allah. Dan Allah ingin supaya semua orang diselamatkan. Lalu? Kerahiman Allah kadang-kadang bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain!

Tetapi itulah gaya Allah. Sekarang mungkin kita jengkel dengan kerahiman Allah itu, tetapi lain waktu kita mungkin membutuhkannya.

 

Pastor Dr. V. Indra Sanjaya
Dosen Kitab Suci Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini