Kontroversi Medjugorje

286
Bunda Maria Medjogorje.
[cruxnow.com]

HIDUPKATOLIK.com – Peristiwa penampakan Maria di Medjugorje itu telah memicu kontroversi, bahkan menyulut konflik yang rumit dalam tubuh Gereja Katolik. Konflikpun merembet tidak hanya di tubuh Gereja, namun juga dengan pemerintah setempat yang ketika itu berideologi komunis. Pada Juni 1986, Paus Yohanes Paulus II (YP II) memberi nasihat kepada 12 Uskup Italia untuk mencari penyelesaian kontroversi Medjugorje. Paus mengatakan, biarkan orang-orang pergi ke Medjugorje jika mereka bertobat, berdoa, mengaku dosa, dan melakukan silih.

Menurut Mgr Paul Hnilica SJ, seorang Uskup Pembantu Roma, Paus juga pernah mengatakan, “Jika saya bukan Paus, saya sudah berada di Medjugorje.” Pada 1 Agustus 1989, Mgr Paul menambahkan, Paus pernah memberi wejangan kepada sekelompok dokter Italia: “Dunia saat ini kehilangan perasaan supranatural, tetapi banyak orang mencarinya dan memperolehnya di Medjugorje, melalui doa, silih, dan puasa.”

Tahun 2010, Paus Benediktus XVI, pengganti Paus YP II, membuat komisi penyelidikan terhadap kontroversi Medjugorje. Komisi ini dikepalai oleh Kardinal dari Italia, Camillo Ruini, salah seorang kepercayaan Paus YP II. Komisi itu terdiri dari para kardinal, uskup, teolog, dan ahli yang bekerja secara rahasia. Namun, hingga saat ini sikap Vatikan belum secara resmi mengakui penampakan Maria di kota kecil, sekitar 100 kilometer sebelah barat daya Sarajevo itu. Klaim tentang penampakan Maria di Medjugorje masih kontroversial.

A. Benny Sabdo

HIDUP NO.09 2014, 2 Maret 2014

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini